Bangsal khusus pasien kanker anak di lantai empat itu mendadak ramai karena kehadiran Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, para dokter di bidang onkologi, perawat, hingga aktivis kanker dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari ini.
Ruangan khusus pasien kanker anak sendiri memang berbeda dengan pasien dewasa. Di lantai empat, dinding-dinding ruangan terapi maupun rawat inap penuh dengan nuansa anak-anak. Dinding berwarna-warni dengan hiasan gambar-gambar kartun maupun hewan.
Di dalam ruangan berwarna-warni ini, lebih dari 10 pasien kanker anak melakukan kegiatan di luar rutinitas berobat. Mereka bernyanyi diiringi alunan gitar yang dimainkan salah seorang survivor kanker anak. Mereka menyanyikan lagu “Aku Pasti Bisa” dengan semangat, meski ada yang duduk di atas kursi roda dan diberi infus.
Nila pun ikut bernyanyi bersama. Untuk menghibur anak-anak pengidap kanker, Nila juga membagikan kado untuk mereka masing-masing. Tak terkecuali untuk anak-anak yang masih dalam perawatan di kamar.
Dukungan moral dan membuat pasien kanker senang sangat diperlukan dalam proses pengobatan mereka. Nila meminta mereka untuk tetap semangat melawan kanker dan mendoakan agar cepat pulih.
"Sampai saat ini kita belum tahu pasti apa penyebab kanker. Kita harus mencegahnya dengan gaya hidup sehat," ujar Nila.
Kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak adalah leukemia atau kanker darah. Selain itu dalam bentuk tumor padat, seperti retinoblastoma dan neuroblastoma. Dalam pengobatannya, anak-anak juga menjalani kemoterapi agar sel kanker tidak menyebar ke organ tubuh lainnya.
Berdasarkan data Globocan tahun 2012, terdapat 14,1 juta kasus kanker baru dengan 8,2 juta kasus kematian karena kanker.
Diperkirakan kasus baru pertahun pada tahun 2030 mendatang mencapai 23,6 juta kasus. Sebanyak 60-70 persennya lebih banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.