Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2016, 13:00 WIB

KOMPAS.com — Lapar merupakan sinyal tubuh kita perlu makan. Namun, karena alasan ingin mengurangi asupan kalori untuk menurunkan berat badan, kita sering sengaja melewatkan waktu makan.

Karbohidrat, protein, dan lemak dari apa yang kita makan akan dicerna menjadi gula sederhana, asam amino, dan asam lemak bebas. Nutrisi ini masuk ke aliran darah lalu dibawa ke organ dan jaringan untuk digunakan sebagai energi.

Jika kita melewatkan waktu makan, jumlah nutrisi yang bersirkulasi dalam darah akan turun. Ketika kadar gula darah turun drastis, otak akan mengira kita berada dalam situasi mengancam nyawa.  Otak lalu mengirim perintah ke beberapa organ untuk melepaskan hormon untuk meningkatkan kadar glukosa. Hormon utama yang dilepas adalah adrenalin.

Membiarkan perut dalam kondisi lapar bisa berdampak bukan hanya pada kemampuan kita mengambil keputusan, melainkan juga emosi.

Nah, ketahui alasan mengapa kita jangan membiarkan perut selalu dalam keadaan kosong.

1. Rasa ingin makan sesuatu (craving) meningkat saat perut kosong. Akibatnya, saat sudah ada makanan, biasanya kita akan kalap makan apa saja.

2. Kekurangan energi karena kekurangan asupan bisa membuat fungsi tubuh tidak berfungsi normal. Itu sebabnya mengapa kita harus makan teratur.

3. Kadar gula darah juga berpengaruh jika kita makan secara teratur tiga kali sehari dengan camilan sehat di antaranya. Kadar gula darah yang stabil penting.

4. Bukan hanya kita merasa tidak bertenaga, kemampuan berpikir juga ikut berkurang. Kita menjadi tidak fokus sehingga tidak produktif bekerja. Ini karena otak bergantung pada glukosa untuk bekerja.

5. Tubuh akan masuk dalam model kelaparan dan menyimpan lebih banyak lemak saat kita makan sebagai cadangan.

6. Saat sedang kelaparan, emosi kita akan sulit dikontrol sehingga kita jadi gampang tersinggung dan marah. Kondisi ini disebut juga dengan "hangry" (hungry and angry).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com