Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Antirokok Terbaru Fokus Bahaya Rokok pada Organ

Kompas.com - 02/09/2016, 15:24 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski informasi akan bahaya merokok relatif cukup banyak, nyatanya jumlah perokok tidak pernah berkurang. Hal itu diduga karena iklan rokok lebih menarik dan lebih gencar.

Untuk menyadarkan masyarakat mengenai dampak buruk rokok bagi kesehatan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Vital Strategies meluncurkan iklan layanan masyarakat bertajuk "Rokok Merusak Tubuhmu".

Iklan secara grafis yang berdurasi 30 detik ini menampilkan bahaya rokok ke setiap organ vital jaringan tubuh. Mulai dari jantung yang berdetak sangat cepat, paru-paru menjadi hitam, gigi membusuk, hingga kanker mulut.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Dodi Izwardy mengatakan, iklan ini merupakan adaptasi dari Departemen Kesehatan New York City. Iklan yang aslinya berjudul "Cigarettes are Eating Alive" ini juga sudah pernah dipublikasikan di Vietnam, Meksiko, dan Rusia.

"Di sana (luar negeri) iklan ini sudah berhasil menurunkan jumlah perokok dan di sini mudah mudahan juga berhasil," kata Doddy.

Iklan ini akan ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasional selama 6 minggu. Selain itu masyarakat juga bisa melihatnya di YouTube atau di www.suaratanparokok.co.id.

Wakil Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan menambahkan, iklan layanan masyarakat oleh pemerintah ini sebenarnya belum cukup menandingi iklan rokok. Dari segi kemampuan finansial, anggaran perusahaan rokok untuk beriklan di televisi pun sangat besar.

Abdillah mengatakan, bahkan ada satu stasiun televisi yang menolak menanyangkan iklan layanan masyarakat mengenai bahaya rokok ini. "Kampanye ini menjadi kurang efektif jika masih ada iklan rokok. Yang lebih efektif adalah melarang iklan rokok sepenuhnya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com