KOMPAS.com - Gigitan nyamuk bisa menimbulkan gatal, iritasi, sampai penyakit berbahaya seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.
Melindungi diri dari gigitan nyamuk bisa menjadi cara mencegah masalah kesehatan tersebut.
Ada banyak cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Anda bisa mengoleskan krim antinyamuk dan menggunakan beragam obat pembasmi nyamuk.
Akan tetapi, beberapa orang tidak nyaman bahkan alergi dengan bahan kimia pengusir nyamuk tersebut.
Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD
Bagi Anda yang ingin melindungi diri dari gigitan nyamuk tapi enggan terpapar bahan kimia, berikut cara mengusir nyamuk dengan bahan alami:
Minyak kayu putih adalah salah satu penangkal nyamuk alami yang cukup ampuh mengusir nyamuk.
Menurut studi (2014) yang terbit di Fitoterapia, minyak kayu putih, terutama jenis lemon eucalyptus, dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk selama 12 jam.
Akan tetapi, hati-hati penggunaan bagi anak-anak di bawah usia tiga tahun atau pemilik kulit sensitif.
Cara menggunakan minyak kayu putih juga cukup sederhana. Cukup oleskan beberapa tetes minyak kayu putih ke beberapa bagian tangan dan kaki.
Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?
Minyak peppermint adalah insektisida alami dan bahan ampuh pengusir yamuk.
Anda bisa menggunakan minyak peppermint bersama lemon, sari cuka apel, atau bahan lain.
Tapi, Anda perlu berhati-hati menggunakan minyak peppermint. Pasalnya, peppermint bisa menimbulkan sensasi hangat saat dioleskan ke kulit.
Agar tidak ruam, Anda bisa mencampurkan minyak peppermint dengan minyak canola atau minyak zaitun.
Bumbu masakan tradisional beraroma enak ini kerap digunakan sebagai campuran bahan dasar krim antinyamuk.
Menurut studi yang diterbitkan di World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (2016), mengoleskan minyak serai untuk menangkal nyamuk hasilnya sama efektif dengan krim antinyamuk biasa.