KOMPAS.com - Banyak orang mengalami sakit kepala, migrain, atau pusing saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Sakit kepala, migrain, atau pusing ini jamak terjadi di masa-masa awal puasa Ramadhan.
Melansir Migraine Trust, secara umum penyebab sakit kepala atau pusing saat berpuasa adalah menahan lapar dan dahaga.
Baca juga: 7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Kondisi sakit kepala atau kepala pusing saat puasa ini umumnya lebih berat dialami orang yang menjalani ibadah puasa di negara yang musim panasnya lebih lama.
Jika di Indonesia lamanya berpuasa selama kurang lebih 13 jam, di negara empat musim saat musim panas waktu berpuasa bisa antara 16 sampai 19 jam.
Sakit kepala atau kepala pusing saat puasa juga tidak dialami semua orang.
Menurut artikel yang dipublikasikan di National Headache Foundation, orang yang kerap mengalami sakit kepala atau pusing lebih rentan sakit kepala atau pusing saat puasa.
Faktor pemicu sakit kepala atau kepala pusing saat puasa ini jamak disebabkan hilangnya kebiasaan mengonsumsi asupan berkafein seperti kopi atau teh, serta dehidrasi.
Sedangkan kondisi kadar gula darah drop (hipoglikemia) jarang dialami orang yang tertib menjaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka.
Baca juga: Berbuka dengan yang Manis Tak Boleh Sembarangan, Bagaimana Baiknya?
Kabar baiknya, sakit kepala, migrain, atau pusing saat puasa ini mudah disembuhkan.
"Anda bisa mengatasi pusing atau sakit kepala ini tanpa membatalkan puasa," jelas Dr Elliot Shevel, dokter ahli sakit kepala, seperti dilansir dari Health24.
Berikut cara mengatasi sakit kepala saat puasa berdasarkan penyebabnya ala Dokter Shevel:
Cara mengatasi sakit kepala saat puasa akibat kebiasaan mengonsumsi kafein ini bisa dilakukan beberapa minggu sebelum berpuasa.
Namun, apabila sudah kadung berpuasa, cara untuk mengatasinya adalah menyempatkan mengonsumsi asupan berkafein sesaat sebelum berpuasa.