Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sama, Ini Kaitan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Kompas.com - 06/05/2020, 03:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selain serangan jantung, henti jantung juga menjadi penyebab kematian mendadak.

Banyak orang berpikir serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah kondisi yang sama. Padahal, dua kondisi ini sangat berbeda namun saling terkait.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Sementara itu, henti jantung mendadak terjadi ketika jantung berhenti secara tiba-tiba.

Dengan kata lain, serangan jantung adalah masalah pada "sirkulasi" dan henti jantung adalah masalah pada sistem elektrikal pada jantung.

Baca juga: Henti Jantung Bisa Lebih Berbahaya dari Serangan Jantung

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi ketika arteri tersumbat sehingga mencegah darah mengalir ke seluruh tubuh.

Saat arteri yang tersumbat tidak dibuka kembali dengan cepat, jantung tidak bisa berfungsi normal.

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan, hal ini akan menyebabkan komplikasi parah.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kita harus mewaspadai tanda awal serangan jantung. Melansir Medical News, berikut tanda awal serangan jantung:

  • munculnya rasa tak nyaman, tekanan, atau dada terasa penuh yang berlangsung beberapa menit atau hilang kemudian kembali
  • muncul rasa sakit atau tidak nyaman pada lengan, leher, punggung, perut, atau rahang
  • nafas tiba-tiba pendek
  • muncul keringat dingin, rasa sakit di dada, mual, atau pusing.

Baca juga: Produk Pembersih Bisa Berbahaya Bagi Anak-Anak, Begini Baiknya

Henti jantung

Henti jantung terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa tanda atau gejala. Kondisi ini dipicu oleh kerusakan sistem elektrikal di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Jika detak jantung terganggu, aliran darah pun akan terganggu. Hal ini bisa menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran dan kehilangan denyut nadi.

Tanpa perawatan yang tepat dan cepat, henti jantung mendadak bisa menyebabkan kematian.

Henti jantung seringkali terjadi tanpa gejala atau tanda-tanda awal. Namun, kasus henti jantung mendadak juga bisa diawali dengan tanda-tanda berikut:

  • pusing
  • nafas pendek
  • merasa lelah atau lemah
  • muntah
  • jantung berdebar
  • nyeri dada
  • denyut nadi hilang
  • tidak bernafas atau kesulitan bernafas
  • hilang kesadaran.

Baca juga: Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung

Kaitan henti jantung dan serangan jantung

Meski berbeda, serangan jantung dan henti jantung saling terkait. Henti jantung mendadak bisa terjadi setelah serangan jantung atau selama pemulihan serangan jantung.

Dengan kata lain, serangan jantung bisa meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Namun, henti jantung mendadak tidak selamanya disebabkan oleh serangan jantung.

Henti jantung mendadak bisa disebabkan karena gangguan pada jantung seperti gagal jantung, aritmia, dan sindrom Q-T panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau