9. Parafimosis
Paraphimosis atau parafimosis adalah suatu kondisi atau kelainan di mana orang tidak dapat menarik kulup ke depan di ujung penis (posisi semula).
Parafimosis adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Gejala parafimosis di antaranya termasuk:
Penanganan parafimosis yang perlu dilakukan, yakni mengurangi pembengkakan di ujung penis untuk memungkinkan kulup kembali ke posisi yang benar.
Baca juga: Mana Lebih Aman, Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?
Jika dokter tidak dapat melakukan ini, mereka mungkin membuat sayatan kecil untuk mengurangi pembengkakan. Dalam beberapa kasus, orang mungkin perlu disunat.
10. Fraktur penis atau penis patah
Fraktur penis terjadi ketika penis yang sedang ereksi tertekuk hingga menyebabkan robekan pada tunica albuginea.
Tunica albuginea adalah selubung jaringan lentur seperti karet di bawah kulit yang memungkinkan penis untuk menambah lebar dan panjang dan menghasilkan ereksi yang kuat.
Fraktur penis kemungkinan besar terjadi saat berhubungan seks.
Selain itu, pukulan keras ke penis yang sedang ereksi juga dapat membuat penis patah.
Baca juga: 3 Posisi Bercinta untuk Mendukung Terjadinya Kehamilan
Gejala fraktur penis meliputi:
Siapa pun yang memiliki fraktur penis memerlukan perhatian medis darurat.
Mereka mungkin membutuhkan pembedahan untuk mengalirkan darah dan memperbaiki kerusakan pada penis.
11. Kanker penis
Melansir Health Line, kanker penis terjadi ketika sel kanker berkembang menjadi tumor di batang penis, menghasilkan benjolan yang dapat menyebabkan rasa sakit, terutama ketika sedang ereksi.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami
Kanker penis memang jarang terjadi, tapi tetap saja harus diwaspadai.
Gejala kanker penis lainnya mungkin termasuk:
Perawatan untuk kanker penis dapat meliputi:
12. Pembekuan darah
Gumpalan darah (trombosis) terjadi ketika sel darah merah menumpuk di pembuluh darah dan menghambat aliran darah.
Kondisi ini paling umum terjadi di pembuluh darah superfisial di penis (pembuluh darah yang dekat dengan kulit).
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Adanya sumbatan pembuluh darah superfisial di penis akibat bekuan darah dapat disebut sebagai penyakit Mondor.
Gumpalan darah penis menyebabkan rasa sakit di batang penis serta pembuluh darah yang menggembung di penis.
Rasa sakitnya mungkin lebih intens ketika pria ereksi.
Temui dokter segera jika Anda merasakan sakit ketika sedang ereksi atau ketika Anda menemukan benjolan panjang seperti tali di penis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.