Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit kutil kelamin memiliki gejala klinis yang beraneka ragam, mulai dari bintil-bintil kecil, berbentuk datar, bertekstur halus, sampai berwujud kasar seperti jengger ayam.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV, menerangkan ukuran kutil kelamin pun bisa bermacam-macam.

Menurut dia, ada kutil kelamin yang hanya berukuran 0.2 milimeter. Tapi ada juga yang sampai sebesar buah melon yang disebut dengan kondiloma raksasa (Giant condyloma).

Baca juga: Serba-serbi Penyakit Sifilis, Gejala hingga Cara Penularannya

Staf pengajar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu menyebut pertumbuhan kutil kelamin relatif lambat, bahkan terkadang mulanya tidak menunjukkan gejala klinis apapun sehingga sering diabaikan.

Namun biasanya, gejala awal penyakit kutil kelamin bentuk benjolan berukuran kecil-kecil yang muncul di sekitar kemaluan. 

Kutil kelamin merupakan penyakit yang ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual atau kontak seksual. 

Penyebabnya adalah virus Human papillomavirus (HPV).

Bisa berujung pada kanker

Anggota Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia itu menyebut terdapat sekitar 150 strain atau tipe virus HPV.

Beberapa tipe virus ini juga menyebabkan kutil tumbuh pada tangan, kaki, pergelangan, hingga wajah.

Sedangkan virus HPV yang menyerang area genital dan sekitarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu HPV high risk dan HPV low risk.

Disebut high risk karena potensi virus HPV tersebut dapat menyebabkan kanker di daerah genital dan sekitarnya.

Pada wanita sering menyebabkan kanker rahim, sedangkan pada pria dapat menyebabkan kanker penis.

Baca juga: Jumlah Penderitanya Naik, Ini yang Perlu Diketahu Tentang Sifilis

Pada komunitas homoseksual risiko kanker terjadi pada anus atau kanker rektum.

Pras menerangkan tipe HPV yang sering menyebabkan kutil kelamin, yakni:

  • HPV 1-6
  • HPV 10
  • HPV 11
  • HPV 16
  • HPV 18
  • HPV 30
  • HPV 31
  • HPV 33
  • HPV 35
  • HPV 39-45
  • HPV 51-59
  • HPV 70
  • HPV 83

Sementara tipe virus yang termasuk HPV high risk yang dapat menyebabkan kanker, antara lain:

  • HPV 16
  • HPV 18
  • HPV 33
  • HPV 35

Sedangkan HPV tipe selain itu termasuk low risk.

"Potensi untuk menyebabkan terjadinya kanker rahim atau kanker penis rendah," jelas Pras ketika diwawancara Kompas.com, Minggu (5/1/2020).

Ketua Kelompok Studi Herpes Indonesia itu menambahkan risiko lain yang perlu diwaspadai  dalam penanganan kutil kelamin, yakni menjad pemicu terjadinya HIV/AIDS.

"Kutil kelamin seperti sifilis, herpes genitalis, bacterial vaginosis merupakan jenis IMS yang memudahkan terjadinya transmisi HIV/AIDS," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau