KOMPAS.com - Daging kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang tak kalah populer dibanding daging sapi atau ayam.
Di Indonesia, olahan daging kambing cukup beragam. Mulai dari dimasak menjadi sate, gulai, hingga tongseng.
Meski begitu, banyak pula orang yang menghindari konsumsi daging kambing karena takut tekanan darahnya melonjak.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?
Kandungan dalam daging kambing dipercaya bisa menyebabkan hipertensi. Kandungan yang dimaksud adalah lemak tak jenuh.
Namun, selain mengandung lemak tak jenuh, daging kambing sebenarnya juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Merangkum dari Live Srong, kandungan nutrisi dalam 85 gram daging kambing di antaranya adalah:
Daging kambing mengandung 2,6 gram.
Satu porsi daging kambing mewakili hanya 4 persen dari nilai total lemak harian Anda, berdasarkan diet 2.000 kalori.
Harvard School of Public Health merekomendasikan untuk menghindari daging merah atau hanya memilih daging yang paling sehat.
Itu karena daging merah terkenal tinggi lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berkontribusi pada penyakit jantung.
Daging kambing diketahui hanya 0,79 gram lemak jenuh per sajian. Angka ini menjadikan daging kambing sebagai alternatif yang menyehatkan jantung daripada daging sapi dan ayam masing-masing 3,0 gram dan 1,7 gram.
Jika Anda memperhatikan kadar kolesterol Anda yang sangat penting, daging kambing bisa menjadi alternatif yang bergizi dibanding daging lainnya.
Kadar kolesterol 63,8 miligram kambing per porsi 85 gram.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kambing?
Makan kambing tidak akan menyebabkan Anda kekurangan komponen darah yang penting, zat besi. 85 gram daging kambing mengandung 3,2 miligram zat besi.
Daging hewan adalah sumber protein lengkap.