Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ghrelin, Hormon yang Mengatur Sensasi Lapar dan Kenyang

Kompas.com - 22/08/2020, 19:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Perut keroncongan adalah tanda bahwa tubuh kita membutuhkan asupan makanan.

Nah, "alarm" yang menunjukan rasa lapar tersebut diatur oleh hormon bernama ghrelin.

Itu sebabnya, ghrelin juga mendapat julukan sebagai "hormon lapar". Produksi dan pelepasan ghrelin terjad di perut, usus kecil, otak dan pankreas.

Umumnya, hormon ini bNaerperan penting dalam peredaran tubuh manusia. mun, hormon ini memiliki peran utama di area pencernaan, khususnya memfasilitasi sensasi lapar dan kenyang serta meningkatkan penyimpanan lemak.

Kadar hormon ghrelin manusia berubah sepanjang hari. Ketika lapar, hormon ini akan meningkat. Sebaliknya, kadar hormon ini akan menurun saat kita kenyang.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis dan Manfaat Karbohidrat

Manfaat hormon ghrelin

Selain menentukan sensasi rasa lapar dan kenyang, ghrelin juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Berikut berbagai manfaat hormon ghrelin:

1. Sekresi kelenjar hipofisis

Kelenjar hipofisis ada di otak, dan fungsi utamanya adalah melepaskan hormon penting bagi tubuh.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

Kelenjar hipofisis juga terdiri dari dua bagian utama, yakni lobus anterior dan lobus posterior.
Sementara itu, ghrelin membantu kelenjar pituitari mengeluarkan hormon hipofisis anterior.

2. Regulasi insulin

Beberapa bukti menunjukkan ghrelin dapat membantu mengatur produksi insulin.

Hal ini dilakukan dengan mengontrol sekresi insulin dan memberi sinyal pada reseptor insulin.

Baca juga: Motif Pelaku Bakar Gerbong Kereta Api Stasiun Tugu, Sakit Hati Diturunkan 9 kali

3. Menunjang kesehatan jantung

Ghrelin dapat memiliki beberapa efek menguntungkan pada jantung dan bisa menjadi agen terapeutik yang menjanjikan dalam mengobati penyakit kardiovaskular.

Sayangnya, mekanisme yang mendasari bagaimana ghrelin bermanfaat bagi sistem kardiovaskular masih belum jelas.

Baca juga: Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau