KOMPAS.com - Bayi bisa jatuh dari tempat tidur tanpa sengaja saat sedang banyak bergerak atau istirahatnya tidak nyenyak.
Kondisi tersebut umumnya bikin syok dan khawatir para orangtua maupun pengasuh.
Alih-alih panik, dalam kondisi yang tidak menguntungkan tersebut orang dewasa wajib segera bertindak cermat.
Baca juga: Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Anak, dan Dewasa
Melansir Today’s Parent, pertolongan pertama bayi jatuh dari tempat tidur adalah melihat kondisi bayi.
Jika bayi menangis selama beberapa saat lalu tenang kembali dan bisa bertingkah normal setelah dipeluk, hal itu bisa jadi tanda bayi baik-baik saja.
Apabila bayi tampak tidak normal setelah jatuh seperti terus-menerus menangis, rewel, muntah, atau tampak tidak seimbang saat merangkak atau berjalan, hal itu bisa jadi tanda cedera kepala.
Selain itu, waspadai saat bayi tidak menggerakkan tubuhnya seperti kaki, tangan, dada, punggung, atau kepala dengan semestinya.
Atau, setelah bayi jatuh dari tempat tidur muncul benjolan, memar, atau tanda cedera lainnya.
Baca juga: Hipotiroid Kongenital pada Bayi: Gejala dan Penyebabnya
Berikut beberapa kemungkinan cedera terkait bahaya bayi jatuh dari tempat tidur yang perlu diwaspadai:
Melansir Medical News Today, cedera kepala yang bisa dialami bayi yang jatuh dari tempat tidur salah satunya adalah gegar otak.
Gegar otak bisa terjadi saat ada pukulan atau benturan di kepala yang membuat otak di bagian dalam tengkorak tersentak.
Terkadang, gejala gegar otak pada bayi tidak terlihat dengan pasti. Secara umum, tanda gegar otak pada bayi, di antaranya:
Baca juga: Kapan Bayi Boleh Belajar Berenang?
Kulit kepala bayi yang berfungsi untuk menutupi kepala memiliki banyak pembuluh darah berukuran kecil.
Saat mengalami cedera atau terluka, bagian kulit kepala bayi bisa mengeluarkan banyak darah.
Terkadang, ada juga pendarahan dalam atau di bawah kulit kepala yang memicu benjolan sampai memar.