KOMPAS.com - Di balik tampilannya yang terkesan mengganggu, bulu ketiak ternyata punya beberapa manfaat untuk kesehatan.
Melansir Healthline, bulu ketiak umumnya tumbuh sejak masa pubertas atau ketika anak tumbuh dewasa.
Pada masa pubertas, kelenjar pituari merangsang hormon androgen di ovarium dan testis untuk bekerja.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak dengan Aman
Hormon seks ini turut memicu kelenjar keringat apokrin mulai berfungsi. Kelenjar apokrin terkait dengan folikel rambut di daerah kemaluan dan ketiak.
Bulu ketiak termasuk jenis rambut terminal. Rambut ini awalnya berasal dari rambut lanugo yang tumbuh sejak bayi.
Rambut lanugo berkembang menjadi rambut vellus atau rambut bayi di masa kanak-kanak.
Begitu memasuki masa pubertas, rambut vellus di ketiak tumbuh menjadi rambut terminal yang tebal, kuat, dan warnanya lebih gelap.
Kepekaan hormon androgen juga memengaruhi banyak sedikitnya bulu tumbuh di beberapa bagian tubuh.
Semakin tinggi kadar hormon androgen di tubuh, bulu di ketiak, dada, perut, atau kaki jadi semakin banyak.
Meskipun terkadang dianggap mengganggu penampilan, bulu ketiak ternyata ada fungsinya untuk kesehatan.
Baca juga: 6 Cara Memutihkan Ketiak Secara Alami
Berikut beberapa manfaat bulu ketiak yang tak boleh disepelekan:
Feromon adalah zat kimia alami yang digunakan untuk menarik pasangan. Ketiak mengeluarkan bau yang mengandung feromon.
Dengan mempertahankan bulu ketiak, bau atau aroma alami tubuh bisa lebih menempel di rambut ketiak, sehingga feromon jadi lebih kuat.
Sebuah penelitian pada 2018 yang melibatkan 96 pasangan membuktikan, mencium aroma alami atau feromon pasangan bisa menghilangkan stres.
Peneliti sampai pada kesimpulan ini dengan meminta pria pada studi tersebut untuk mengenakan kemeja selama 24 jam tanpa deodoran dan produk beraroma apa pun.