KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah utama jantung menjadi rusak atau bermasalah.
Melansir dari Healthline, pembuluh darah atau arteri ini menyempit atau mengeras karena penumpukan plak, yakni sejenis timbunan lemak.
Gejala jantung koroner dapat bervariasi dari setiap orang.
Beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali.
Namun, ketika gejala benar-benar terjadi, penderita dapat merasa sakit yang digambarkan sebagai sesak, terbakar, atau berat di sekitar dada.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Jantung Koroner
Gejala lain dari penyakit jantung koroner meliputi:
Penyakit jantung koroner secara bertahap dapat memburuk.
Penumpukan plak di arteri dapat mengurangi aliran darah ke jantung.
Pengurangan aliran darah inilah yang menyebabkan gejala seperti nyeri dada dan sesak napas.
Jika tidak diobati, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung atau henti jantung mendadak.
Kedua kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Obat dapat melindungi dari komplikasi serius.
Dokter mungkin meresepkan beta-blocker untuk mengurangi tekanan darah dan obat-obatan untuk memperlebar arteri dan meningkatkan aliran darah.
Selain obat-obatan, perubahan pola makan juga penting.
Ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita jantung koroner, berikut pembahasan lengkapnya.