Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ahli dan Periset Ungkap Berbagai Manfaat Menulis untuk Kesehatan

Kompas.com - 13/08/2021, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, menulis mungkin hanya hal yang membuang-buang waktu belaka. Padahal, banyak riset yang membuktikan manfaat menulir untuk kesehatan.

Banyak riset membuktikan bahwa mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui tulisan dapat mengurangi stres dan meningkatkan berbagai manfaat fisik, emosional, dan sosial lainnya.

Bahkan, menulis juga disebut-sebut memiliki manfaat terapetik untuk pasien kanker dan depresi.

Baca juga: Mengenal Vaksin Moderna, Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga untuk Nakes

Bagaimana faktanya?

Melansir laman resmi Cancer.net, penelitian Harvard Medical School telah membuktikan bahwa menulis dapat meningkatkan kesehatan mental, fisik dan emosional.

Bahkan, penelitian tersebut juga membuktikan bahwa menulis dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan membantu mengurangi rasa sakit.

Hal ini juga membantu mengurangi kecemasan dan gejala depresi, mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan stres pada pasien kanker.

Laporan Piedmont Healhtcare juga menyebut bahwa anita penderita kanker payudara yang menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam mereka melaporkan gejala paling sedikit dan kunjungan tak terjadwal ke dokter paling sedikit.

Manfaat serupa juga terbukti mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi fisik bagi penderita kanker ginjal yang melakukan latihan menulis ekspresif.

Lalu apa kata pakar tentang hal ini?

Melalui wawancara tertulis, pakar kesehatan dan teknologi medis dari FKIK Unismuh Makassar, dr. Dito Anurogo, M.Sc, mengatakan bahwa berbagai riset tentang manfaat terapi menulis untuk kesehatan telah dibuktikan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat dan Inggris.

"Sayangnya, terapi menulis belum begitu dikenal kalangan medis dan masyarakat awam di Indonesia, padahal terapi ini banyak manfaatnya dan tidak memiliki efek samping," ungkapnya.

Dalam penelitian mengenai manfaat jangka panjang dari menulis dengan metode “expressive writing” di tahun 2005, Baikie KA dan Wilhelm menemukan bahwa menulis membantu meningkatkan dan memerbaiki suasana hati , fungsi sistem imun, fungsi paru-paru, kesehatan fisik dan nyeri , fungsi hati, dan menurunkan tekanan darah.

"Riset tersebut juga membuktikan bahwa menulis meringankan keparahan rheumatoid arthritis , mempercepat penyembuhan paskaoperasi, mengurangi intensitas nyeri pada wanita dengan nyeri panggul yang menahun," ungkapnya.

dr Dito juga menambahkan bahwa dari sisi psikologis, menulis membantu mengurangi gejala-gejala depresi, mengurangi dampak negatif paska trauma.

"Hal ini juga berpengaruh pada respon imun penderita infeksi HIV serta pada onset waktu tidur pada penderita gangguan tidur," tambahnya.

Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat

Mengutip hasil riset dari James W. Pennebaker, seorang pioneer riset tentang kekuatan kata-kata, dr Dito mengatakan bahwa Kekuatan kata-kata merupakan strategi membantu diri sendiri untuk melakukan penyesuaian dengan stres.

"Melalui risetnya itu, Penne baker membuktikan bahwa orang-orang yang menulis tentang peristiwa-peristiwa yang berarti atau traumatis dapat meningkatkan kesehatan, fungsi organ, kekebalan tubuh, aktivitas hormonal, memerbaiki penyakit, dan meredakan stres mereka," tambahnya.

Dengan kata lain, kekuatan kata membuat jiwa berdaya, hari-hari berwarna, sehingga hidup terasa lebih bermakna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau