KOMPAS.com - Sudah banyak orang tahu bahwa berat badan berlebih atau obesitas berpotensi besar memicu obesitas.
Menurut ahli endokrin Jay Waddadar diabesitas adalah penyakit dengan potensi yang sangat besar untuk menyebabkan efek buruk pada tubuh dalam jangka panjang.
"Diabetes adalah penyakit diam yang merusak tubuh Anda jika tidak dikendalikan, bahkan saat Anda merasa baik-baik saja," tambahnya.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Anus Luka Akibat Diare
Mengalami obesitas membuat Anda berpotensi besar mengalami diabetes, kondisi memiliki terlalu banyak glukosa (gula) yang beredar dalam aliran darah.
Obesitas juga menyebabkan diabetes memburuk lebih cepat. Ketika kadar gula dalam darah terlalu besar, maka pankreas akan bekerja keras untuk mengelolanya.
Pankreas bertugas memproduksi insulin, yang merupakan hormon yang mengeluarkan glukosa dari darah Anda.
Insulin berfungsi mengangkut glukosa ke otot Anda sebagai cadangan energi. Tetapi jika kita menderita diabetes, sel-sel tubuh menilak dan membuat insulis memindahkan glukosa ke darah.
Lebih buruk lagi, area hati Anda di mana kelebihan glukosa biasanya akan dipenuhi dengan lemak.
"Ini seperti kita memasukan makanan ke dalam lemari es yang sudah penuh. Tidak ada ruang lagi untuk menyimpannya," ucap Waddadar.
Jika Anda memiliki obesitas, Anda berisiko enam kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 daripada mereka yang memiliki berat badan ideal.
Namun tidak semua orang dengan obesitas otomatis terkena diabetes. Ada faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain:
Baca juga: Mengenal Fibroma, Benjolan Jinak yang Tumbuh di Jaringan Ikat
"Mungkin beberapa orang dengan obesitas dapat memproduksi lebih banyak insulin tanpa membebani pankreas," kata Dr. Waddadar.
Beberapa orang dengan obesitas juga bisa mengalami diabetes karena jumlah produksi insulin yang sedikit.
Untuk memperkecil risiko tersebut, kita disarankan untuk mengelola berat badan yang sehat.
Menurutkan lima hingga 10 persen berat badan bisa meringankan risiko diabetes tipe dua.
"Tujuan pengobatan pertama untuk diabetes adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan berat badan yang sehat bersama dengan penerapan pola makan rendah karbohidrat,” kata Waddadar.
Mengubah pola makan dan meningkatkan olahraga untuk menurunkan berat badan bisa menjadi tantangan tersendir.
Tetapi kerja keras itu sepadan untuk menghindari komplikasi serius dari diabetes yang tidak terkontrol seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan saraf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.