KOMPAS.com – Penyebab sakit perut setelah makan bisa bermacam-macam.
Jika sakit perut setelah makan dapat hilang dengan segera, hal itu biasanya disebabkan oleh faktor makanan.
Sementara itu, jika sakit perut setelah makan disertai dengan gejala lain atau ketidaknyamanan tidak juga reda meski telah melakukan perubahan pada pola makan, keluhan itu mungkin disebabkan oleh kondisi medis.
Baca juga: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Bisa Terjadi
Pada umumnya kebanyakan penyebab sakit perut dan gangguan pencernaan setelah makan bukan kondisi serius.
Sakit perut ringan biasanya dapat dibobati di rumah dengan obat yang dijual bebas atau perawatan alami.
Tapi, jika sakit perut yang timbul relatif parah atau pengobatan rumahan sederhana tidak mengurangi rasa sakit, siapa saja penting untuk dapat berbicara dengan dokter.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit perut setelah makan yang bisa terjadi:
Keracunan makanan bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan.
Melansir Medical News Today, salah satu gejala utama keracunan makanan adalah sakit perut.
Sakit perut biasanya bukanlah satu-satunya kondisi yang bisa terjadi akibat keracunan makanan.
Baca juga: 10 Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai
Gejala keracunan makanan lainnya dapat termasuk:
Gejala ini biasanya akan muncul beberapa jam setelah makan. Namun, gejalanya bisa bertahan atau berlangsung hingga beberapa hari.
Pada kondisi tertentu, penderita keracunan makanan dapat dirawat di rumah hanya dengan istirahat dan pemberian cukup cairan.
Tapi, pada kasus lain, seseorang yang mengalami keraunan makanan bisa direkomendasikan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Makanan asam yang bisa mengiritasi lambung, seperti jus buah, keju olahan, dan tomat.
Menemukan alternatif, seperti mengganti jus buah jeruk dengan air putih atau teh kemungkinan dapat membantu mencegah maupun mengurangi sakit perut.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai
Udara yang terperangkap di saluran pencernaan bisa menyebabkan ketidaknyamanan di perut.
Perut mungkin akan terasa begah dan tidak nyaman, atau mungkin ada rasa sakit yang menusuk.
Beberapa minuman manis dan makanan tertentu bisa menyebabkan keluhan perut kembung dan begah.
Jika mengunyah permen karet, menghisap permen, atau makan dengan mulut terbuka, seseorang juga bisa mengalami perut kembung akibat menelan banyak udara saat melakukan hal itu.
Cabai sering digunakan untuk membumbui makanan pedas.
Cabai ini diketahui mengandung capsaicin yang dapat mengiritasi bagian sensitif tubuh, termasuk lambung.
Capsaicin adalah bahan kimia yang menyebabkan sensasi panas atau terbakar.
Baca juga: 6 Manfaat Makanan Pedas, Redakan Pilek hingga Cegah Penyakit Jantung
Seseorang bisa mengalami gangguan pencernaan setelah makan atau minum.
Selain sakit perut, mereka mungkin akan merasakan perut kembung atau mual.
Seperti diketahui, lambung mengandung asam untuk memecah makanan.
Terkadang, asam ini bisa mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Makanan kaya lemak, kafein, minuman manis, dan alkohol dapat memperburuk gangguan pencernaan.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
Kafein adalah stimulan yang bisa ditemukan dalam teh dan kopi.
Kafein ini rupanya bisa juga mengiritasi perut dan menyebabkan ketidaknyamanan perut bagi sebagian orang.
Untuk menghindari sakit perut, orang-orang ini bisa memilih alternatif kopi dan teh guna menghidrasi tubuh.