Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2021, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abses peritonsil adalah area jaringan berisi nanah di bagian belakang mulut, di sebelah salah satu amandel.

Abses bisa sangat menyakitkan dan membuat sulit membuka mulut.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan yang dapat mendorong amandel ke arah uvula (benda berdaging yang menjuntai di bagian belakang mulut).

Baca juga: Abses Gusi

Pembengkakan dapat menyumbat tenggorokan, membuatnya sulit untuk menelan, berbicara, dan terkadang bahkan untuk bernapas.

Penyebab

Abses peritonsil merupakan komplikasi tonsilitis.

Penyakit ini paling sering disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Streptokokus beta-hemolitik grup A.

Abses peritonsil umumnya terjadi pada usia anak menjelang remaja, remaja, dan dewasa muda.

Kondisi ini jarang terjadi sekarang karena perawatan dini seperti antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati radang amandel.

Gejala

Gejala abses peritonsiler meliputi:

  • Demam dan kedinginan
  • Sakit tenggorokan parah yang biasanya di satu sisi
  • Sakit telinga di sisi abses
  • Kesulitan membuka mulut, dan rasa sakit saat membuka mulut
  • Masalah menelan
  • Mengiler atau ketidakmampuan menelan air liur
  • Pembengkakan wajah atau leher
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Suara teredam
  • Nyeri di kelenjar rahang dan tenggorokan
  • Leher kaku.

Baca juga: Abses Gigi

Diagnosis

Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika menderita tonsilitis dan mengalami gejala abses peritonsillar.

Waspada dan segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Masalah pernapasan
  • Kesulitan menelan
  • Sakit di dada
  • Demam terus menerus
  • Gejala yang semakin parah.

Pemeriksaan tenggorokan sering menunjukkan pembengkakan di satu sisi dan di langit-langit mulut.

Uvula di bagian belakang tenggorokan dapat digeser menjauh dari pembengkakan.

Tes berikut dapat dilakukan untuk diagnosis lebih lanjut:

  • Aspirasi abses menggunakan jarum
  • CT scan
  • Endoskopi serat optik untuk memeriksa jalan napas tersumbat atau tidak.

Perawatan

Infeksi dapat diobati dengan antibiotik jika diketahui lebih awal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau