KOMPAS.com - Abses peritonsil adalah area jaringan berisi nanah di bagian belakang mulut, di sebelah salah satu amandel.
Abses bisa sangat menyakitkan dan membuat sulit membuka mulut.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan yang dapat mendorong amandel ke arah uvula (benda berdaging yang menjuntai di bagian belakang mulut).
Baca juga: Abses Gusi
Pembengkakan dapat menyumbat tenggorokan, membuatnya sulit untuk menelan, berbicara, dan terkadang bahkan untuk bernapas.
Abses peritonsil merupakan komplikasi tonsilitis.
Penyakit ini paling sering disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Streptokokus beta-hemolitik grup A.
Abses peritonsil umumnya terjadi pada usia anak menjelang remaja, remaja, dan dewasa muda.
Kondisi ini jarang terjadi sekarang karena perawatan dini seperti antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati radang amandel.
Gejala abses peritonsiler meliputi:
Baca juga: Abses Gigi
Hubungi penyedia layanan kesehatan segera jika menderita tonsilitis dan mengalami gejala abses peritonsillar.
Waspada dan segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:
Pemeriksaan tenggorokan sering menunjukkan pembengkakan di satu sisi dan di langit-langit mulut.
Uvula di bagian belakang tenggorokan dapat digeser menjauh dari pembengkakan.
Tes berikut dapat dilakukan untuk diagnosis lebih lanjut:
Infeksi dapat diobati dengan antibiotik jika diketahui lebih awal.
Jika abses telah berkembang, perlu dikeringkan dengan jarum atau dengan memotongnya secara terbuka.
Baca juga: Tonsilitis: Gejala, Penyebab, Pencegahan hingga Cara Mengatasinya
Pasien akan diberikan obat pereda nyeri sebelum ini dilakukan.
Jika infeksinya sangat parah, amandel akan diangkat pada saat yang sama dengan abses dikeringkan, tetapi ini jarang terjadi.
Dalam hal ini, pasien akan menjalani anestesi umum.
Komplikasi yang bisa terjadi antara lain:
Pengobatan tonsilitis yang cepat, terutama jika disebabkan oleh bakteri, dapat membantu mencegah kondisi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.