Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab TBC pada Anak, Orangtua Perlu Waspada

Kompas.com - 23/03/2022, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orangtua bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab TBC pada anaknya?

Kegamangan pada orangtua tersebut beralasan. Pasalnya, sejumlah orangtua sudah merasa merawat dan berupaya menjaga kesehatan buah hatinya.

Perlu diketahui, tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang dapat menyerang setiap orang, termasuk anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan, satu dari 10 pengidap TBC adalah anak-anak. Jumlah kasus TBC di Indonesia saat ini terbanyak ketiga di dunia.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali penyebab TBC pada anak dan penularannya.

Baca juga: 6 Ciri-ciri TBC pada Anak yang Pantang Disepelekan

Apa penyebab TBC pada anak?

Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab TBC pada anak berasal dari infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Sebagian besar kuman penyebab TBC menyerang paru-paru. Tapi, penyakit ini juga bisa menginfeksi tulang, selaput otak, kelenjar getah bening, mata, ginjal, jantung, hati, usus, dan kulit.

Kebanyakan anak terkena TBC lantaran tertular dari orang sekitarnya, terlebih di tengah-tengah kondisi tingginya kasus TBC di Indonesia.

Faktor risiko penularan TBC pada anak tergantung tingkat penularan, lamanya paparan biang penyakit, dan daya tahan tubuh anak.

Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?

Bagaimana TBC menular pada anak?

Penyakit TBC bisa menular kepada anak ketika penderita TB aktif batuk, bicara, bersin, bernyanyi, serta berbicara tanpa masker atau pelindung.

Percikan cairan dari saluran pernapasan yang mengandung bakteri penyebab TBC ini dapat terhirup dan masuk ke paru-paru anak.

Setelah kuman TBC masuk, anak bisa mengalami infeksi dan merasakan beberapa gejala TBC selang dua sampai 12 minggu kemudian.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Batuk Darah Gejala TBC Paru

Apa saja ciri-ciri TBC pada anak?

Ada beberapa ciri-ciri TBC pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Baru kontak erat dengan pengidap TBC
  • Sering demam atau demam berkepanjangan lebih dari dua minggu, suhu tubuh demam terkait TBC biasanya tidak terlalu tinggi
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan turun atau tidak naik dalam waktu dua bulan berturut-turut
  • Batuk terus-menerus lebih dari tiga minggu dan tidak sembuh setelah diobati
  • Badan tampak lemas dan tidak aktif
  • Muncul benjolan di leher, biasanya lebih dari satu

Apabila orangtua mendapati beberapa gejala TBC pada anak di atas, ada baiknya segera memeriksakan buah hatinya ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan pemeriksaan penunjang berupa uji tuberkulin atau tes Mantoux untuk mendeteksi ada tidaknya bakteri penyebab TBC pada anak.

Jangan khawatir, penyakit TBC pada anak bisa sembuh. Asalkan, anak konsisten menjalani pengobatan selama enam sampai 12 bulan.

Baca juga: Kenali Apa itu TB Laten, Infeksi TBC Tanpa Gejala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com