Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu TB Laten, Infeksi TBC Tanpa Gejala

Kompas.com - 16/02/2022, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi tuberkulosis (TBC) tidak selalu menyebabkan gejala penyakit. Kondisi TBC tanpa gejala ini dikenal dengan TB laten atau infeksi laten tuberkulosis (ILTBC).

Meskipun tanpa gejala TBC, penyakit ini tetap perlu diwaspadai dan diberikan pengobatan medis tepat.

Dilansir dari Unair News, sekitar lima persen sampai 10 persen kasus TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif dan rentan menular apabila penyakit tidak diobati sampai tuntas.

Perlu diketahui, penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan global dan menempati peringkat 10 teratas penyebab kematian di dunia.

Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?

Dikutip dari SehatNegeriku, data dari Global TB Report WHO 2021 menunjukkan, Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia.

Diperkirakan ada 824.000 kasus TBC baru pada 2020, dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus, atau setara dengan 11 kematian per jam.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu TB laten sampai pengobatannya.

Apa itu TB laten?

TB laten adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh penderita yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak mampu memerangi kuman biang penyakit secara tuntas, tapi dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri, sehingga gejala TBC tidak muncul.

Dilansir dari TB Facts, selain tidak merasakan sakit TBC, penderita TB laten juga bisa dapat menularkan bakteri penyebab TBC ke orang lain.

Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen dan tes dahak untuk mendeteksi TBC, banyak di antara penderita TB laten yang hasil pemeriksaan kesehatannya normal.

Namun, TB laten dapat dideteksi dengan tes kulit TB atau TBC skin test (TST), serta tes darah IGRA.

Baca juga: TBC Kelenjar: Gejala, Cara Mengobati, Cara Mencegah

Pengobatan TB laten

Untuk mencegah TB laten berkembang menjadi TB aktif atau penyakit TBC, penderita perlu menjalani pengobatan.

Terutama untuk penderita TB laten yang serumah dengan pengidap HIV/AIDS dan anak balita yang serumah dengan penderita TBC paru.

Selain itu, pemilik penyakit penyerta (komorbid) yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh seperti penderita diabetes dan gagal ginjal kronis juga perlu menjalani pengobatan TB laten.

Terdapat beberapa opsi pengobatan TB laten, antara lain:

  • Isoniazid setiap hari atau dua kali seminggu selama sembilan bulan
  • Isoniazid plus rifapentine sekali seminggu selama 12 minggu
  • Rifampisin (atau rifabutin) setiap hari selama 4 bulan

Diskusikan dengan dokter terkait pengobatan TB laten paling tepat dan sesuai kondisi tubuh.

Baca juga: 10 Gejala TBC Paru dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau