KOMPAS.com - Infeksi tuberkulosis (TBC) tidak selalu menyebabkan gejala penyakit. Kondisi TBC tanpa gejala ini dikenal dengan TB laten atau infeksi laten tuberkulosis (ILTBC).
Meskipun tanpa gejala TBC, penyakit ini tetap perlu diwaspadai dan diberikan pengobatan medis tepat.
Dilansir dari Unair News, sekitar lima persen sampai 10 persen kasus TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif dan rentan menular apabila penyakit tidak diobati sampai tuntas.
Perlu diketahui, penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan global dan menempati peringkat 10 teratas penyebab kematian di dunia.
Baca juga: Mengapa Penderita TBC Mengalami Penurunan Berat Badan?
Dikutip dari SehatNegeriku, data dari Global TB Report WHO 2021 menunjukkan, Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia.
Diperkirakan ada 824.000 kasus TBC baru pada 2020, dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus, atau setara dengan 11 kematian per jam.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu TB laten sampai pengobatannya.
TB laten adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh penderita yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak mampu memerangi kuman biang penyakit secara tuntas, tapi dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri, sehingga gejala TBC tidak muncul.
Dilansir dari TB Facts, selain tidak merasakan sakit TBC, penderita TB laten juga bisa dapat menularkan bakteri penyebab TBC ke orang lain.
Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen dan tes dahak untuk mendeteksi TBC, banyak di antara penderita TB laten yang hasil pemeriksaan kesehatannya normal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.