Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2022, 10:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit mata belekan yang disebabkan infeksi bakteri atau virus biasanya sangat mudah menular dari penderita ke orang sekitarnya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, penderita belekan karena infeksi bakteri bisa menular saat gejala muncul, sampai selang dua hari setelah penyakit diberikan obat yang tepat.

Jika penyakit disebabkan infeksi virus, mata belekan bisa menular saat gejala muncul sampai beberapa hari kemudian.

Sebelum Anda mengenali cara mencegah belekan, kenali dulu cara penularan penyakit mata ini.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Mata Belekan sesuai Penyebabnya

Cara mata belekan menular

Selama ini kita terkadang mendengar, belekan bisa menular lewat menatap mata penderita. Hal itu keliru, alias mitos belaka. Penyakit mata belekan bisa menular lewat:

  • Penggunaan produk riasan mata yang terkontaminasi bakteri atau virus penyebab belekan
  • Penggunakan kacamata atau lensa kontak bekas yang terkontaminasi bakteri atau virus penyebab belekan
  • Kontak erat dengan penderita belekan, misalkan dengan berjabat tangan. Saat bakteri atau virus penyebab belekan penderita menempel di tangan, kuman bisa masuk dan menginfeksi mata ketika Anda berjabat tangan, lalu menyentuh mata dalam kondisi tangan yang belum dicuci dengan sabun atau hand sanitizer
  • Ketika bakteri atau virus penyebab belekan menempel di permukaan benda, lalu Anda menyentuh benda tersebut dan tangan yang belum dibersihkan dengan sabun atau hand sanitizer tak sengaja memegang bagian mata

Dari beberapa celah penularan belekan di atas, Anda bisa menjalankan langkah-langkah pencegahan penyakit mata ini.

Baca juga: Mata Belekan Bisa Sembuh dalam Berapa Hari?

Cara mencegah belekan menular

Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan belekan pada mata yang bisa dilakukan penderita dan melindungi diri agar tidak tertular penyakit ini.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:

  • Jangan menyentuh atau mengucek mata belekan, kecuali saat membersihkan dan mengobati mata belekan
  • Sering-sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak memungkinkan, gunakan hand sanitizer. Bersihkan tangan sebelum dan sesudah menyentuh area wajah
  • Cuci atau bersihkan kotoran mata belekan minimal dua kali sehari menggunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih. Buang kapas ke tempat sampah khusus. Lalu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Selalu cuci tangan setelah menggunakan obat tetes mata atau salep untuk mata belekan
  • Selama mata belekan belum sembuh dan obat yang diresepkan dokter belum habis, hindari berbagi barang pribadi yang bisa jadi celah belekan menular, seperti alat dan produk riasan mata, lensa kontak, kacamata, handuk, cangkir
  • Selama penyakit mata belekan belum sembuh, ganti sarung bantal sesering mungkin. Tujuannya, untuk mencegah mata belekan menular ke mata sebelahnya dan orang sekitar. Setelah penyakit sembuh, ganti lagi sarung bantal dengan yang bersih
  • Setelah penyakit sembuh, upayakan untuk membuat kosmetik mata, alat rias mata, atau lensa kontak yang kemungkinan sudah terpapar kuman penyebab belekan
  • Selama penyakit belum sembuh atau pengobatan belekan belum tuntas, upayakan untuk beraktivitas di rumah agar tidak menularkan penyakit ke orang sekitar

Penyakit mata belekan biasanya bisa sembuh sampai tuntas setelah diobati dengan tepat. Dokter biasanya meresepkan obat tetes mata, salep mata, atau obat yang diminum untuk mengobati penyakit ini.

Selama proses pemulihan, jangan lupa menjalankan beberapa cara mencegah belekan menular di atas.

Baca juga: Apakah Mata Belekan Menular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com