Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Cegah Penyakit Jantung untuk Orang dengan Prediabetes

Kompas.com - 16/06/2022, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Walau belum sampai ke tahap diabetes, mereka yang telah terdiagnosis mengalami preadiabetes tetap berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.

Banyak riset menemukan bahwa gula darah tinggi dapat berdampak buruk pada ginjal dan gula darah Anda.

Lalu bagaimana cara melindungi jantung ketika kita mengalami prediabetes?

Mengenal preadiebetes

Prediabetes adalah kondisi dimana gula darah Anda terlalu tinggi namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis mengalami diabetes.

Biasanya, orang yang mengalami prediabetes memiliki kadar gula darah antara 140 dan 199 mg/dL dan gula darah puasa sekitar 100 dan 125 mg/dL.

Padahal, gula darah normal hatus kurang dari 140 mg/dl dan gula darah puasa sekitar 70 hingga 100 mg/dl.

Pradiabetes adalah salah satu bagian dari sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko pembekuan darah dan kerusakan arteri koroner. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan stroke.

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam British Medical Journal menganalisis catatan lebih dari 1 juta orang dan menemukan bahwa mereka yang memiliki pradiabetes tiga belas persen lebih mungkin untuk memiliki penyakit kardiovaskular.

Orang dengan kondisi pradiabetes juga 10 persen lebih tinggi kemungkinannya terkena penyakit arteri koroner.

Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Cara mencegah penyakit jantung

Jika Anda memiliki pradiabetes, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi jantung Anda. Berikut cara mencegah penyakit jantung untuk orang dengan kondisi preadiabetes:

1. Makan lebih banyak buah-buahan, sayuran dan biji-bijian

ahli kardiologi Monica Khot merekomendasikan penderita preadiabetes untuk mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari peningkatan kadar gula darah lebih lanjut.

Indeks glikemik merupakan parameter eberapa cepat makanan dengan karbohidrat akan meningkatkan gula darah.

Semakin rendah kandungan indeks glikemik makanan, maka semakin menyehatkan makanan tersebut.

“Misalnya, makan jeruk lebih baik daripada minum jus karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan gula, dan gula didistribusikan lebih merata,” kata Khot.

Baca juga: 5 Pantangan Hipertiroid yang Penting Diperhatikan Penderita

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau