Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 07:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kurma adalah salah satu jenis buah yang baik dikonsumsi para ibu hamil.

Buah ini mengandung banyak kalori, serat, antioksidan, beberapa jenis vitamin, dan mineral yang dapat membantu mencukupi nutrisi bumil.

Berikut beberapa manfaat kurma untuk ibu hamil dan calon buah hati yang sayang untuk dilewatkan.

Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran


Manfaat kurma untuk ibu hamil dan janin 

Selama kehamilan, ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisinya. Pilih makanan yang bergizi tinggi untuk menjaga kehamilan dan menunjang tumbuh kembang janin di dalam kandungan, seperti kurma. Berikut beberapa potensi manfaat kurma untuk ibu hamil dan calon bayi:

  • Membantu mengatasi sembelit

Dilanisr dari WebMD, kandungan serat dalam kurma bisa membantu mengatasi sembelit saat hamil. Makan empat butir kurma bisa mencukupi seperempat kebutuhan serat dalam sehari dan bantu melancarkan BAB.

Untuk diketahui, ibu hamil kerap sembelit lantaran efek samping mengonsumsi suplemen prenatal. Selain itu, perubahan hormon selama kehamilan juga memperlambat pencernaan dan memicu susah BAB.

  • Menjaga keseimbangan cairan

Ibu hamil biasanya juga mengalami muntah di trimester awal kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan kekurangan kalium yang bisa mengganggu keseimbangan cairan, meningkatkan tekanan darah, dan memicu kram otot.

Untuk bantu mencukupi kalium, ibu hamil bisa makan kurma yang banyak mengandung zat gizi ini. Sekitar empat butir kurma mengandung 696 miligram kalium.

Baca juga: 7 Makanan yang Baik dan Sehat untuk Ibu Hamil

  • Mencegah anemia defisiensi zat besi

Para wanita yang sedang mengandung buah hatinya biasanya juga mengalami anemia defisiensi zat besi. Kondisi ini apabila tidak diatasi menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan rendah, dan depresi pascapersalinan.

Kurma bisa menambah asupan zat besi para ibu hamil. Selain itu, upayakan untuk makan daging merah, ikan, sayuran hijau, labu, alpukat, atau kacang-kacangan. Bila perlu, minta dokter meresepkan suplemen zat besi yang tepat.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com