KOMPAS.com - Endometriosis adalah kondisi non-kanker kronis di mana jaringan yang melapisi rahim atau ndometrium tumbuh di luar rahim.
Endometriosis bisa memicu nyeri di daera panggul dan menyebar hingga saluran tuba, ovarium, dan jaringan yang melapisi area panggul.
Jika tidak segera diatasi, endometriosis bisa menyebabkan infertilitas dan meningkatkat risiko kanker ovarium.
Belum ada obat yang dinilai efektif untuk mengatasi penyakit ini. Pengobatan hanya dilakukan untuk mengelola gejala seperti manajemen nyeri dan perubahan gaya hidup.
Baca juga: Teh Hijau, Herbal Terbaik untuk Memperlambat Penuaan
Gaya hidup berpengaruh besar terhadap perkembanganendometriosis dan meningkatkan risiko kita untuk mengalaminya.
Agar gejala endometriosis tidak semakin parah, kita bisa menerapkan pola makan sehat dan menghindari beberapa jenis makanan tertentu.
Berikut jenis makanan yang harus dihindari penderita endometriosis:
Penelitian telah menemukan bahwa wanit ayang sering mengonsumsi makanan berlemak berisiko tinggi mengalami endometriosis.
Lemak trans banyak ditemukan pada makanan yang digoreng, diproses, dan cepat saji. Karena itu, sebisa mungkin kita menghindari jenis makanan tersebut.
Banyak makanan kemasan mengandung bahan pemicu inflamasi seperti tambahan gula, lemak jenuh dan lemak trans.
Konsumsi lemak trans berlebih busa memicu inflamasi, yang memperburuk gejala endrometriosis.
Jenis makanan tersebut juga rendah kandunga nutrisi yang Anda butuhkan seperti serat, seng, magnesium, dan lemak sehat.
Sama dengan makanan olahan, minuman manis juga bisa meningkatkan inflamasi yang semakin memperburuk gejala endometriosis.
Untuk mencegahnya, batasi konsumsi gula maksimal 26 gram setiap hari.
Baca juga: Kenapa Sebaiknya Bayi Tidur Tanpa Bantal?
Beberapa penderita endometriosis merasa gejala mereka semakin membaik ketika menerapkan pola makan bebas gluten.
Hal tersebut uga didukung oleh riset yang melibatkan 207 penderita endometriosis.
Riset tersebyt menemukan bahwa penderita endometriosis yang menerapkan pola makan bebas gluten terbebas dari rasa nyeri hingga 75 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.