"Kehamilan memang menyebabkan kadar hormon berubah. Perubahan ini menyebabkan wanita dengan endometriosis mengalami tingkat rasa sakit yang berbeda setelah melahirkan," tutur dr. Barbara Stegmann kepada Medical News Today.
"Namun, tidak ada obat untuk menyembuhkan endometriosis (termasuk kehamilan)," imbuhnya.
Baca juga: 4 Jenis Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Endometriosis
Histerektomi adalah pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan.
Pada sebuah penelitian yang melibatkan 137 partisipan, 84 persen penderita endometriosis puas dengan metode ini. Namun, histerektomi tidak menyembuhkan endometriosis secara total.
Dilansir dari Mayo Clinic, pengangkatan rahim memang bisa meredakan gejala endometriosis tapi kondisi tersebut dapat kambuh setelah operasi.
Selain itu, gejala juga masih bisa berlanjut jika lesi endometrium ada di luar rahim, misalnya pada usus.
Lesi endometriosis paling sering ditemukan di panggul, indung telur, dan perut bagian bawah.
Namun, endometriosis dapat berkembang di organ mana pun, termasuk otak yang bisa menyebabkan kejang ketika wanita mengalami menstruasi.
Sebuah penelitian menunjukkan, lebih dari 60 persen wanita dengan diagnosis endometriosis mengalami nyeri panggul kronis.
Selain itu, orang dengan endometriosis 13 kali lebih mungkin mengalami sakit perut daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.