KOMPAS.com - Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh lebih banyak kehilangan cairan daripada yang dikonsumsi. Jika kita mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat berfungsi secara optimal hingga terserang masalah kesehatan serius.
Sebanyak 55-75 persen tubuh manusia merupakan air yang ditemukan di dalam dan di antara sel dan pada pembuluh darah. Tanpa air, tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
Meskipun cairan terus menerus hilang saat bernapas, berkeringat, buang air kecil, dan buang air besar, kita dapat mengisi kembali air dalam tubuh kita dengan minum karena kita memiliki refleks terhadap rasa haus.
Baca juga: 6 Tanda Dehidrasi yang Jarang Disadari
Kendati dapat mengisi kembali kebutuhan air yang diperlukan, ada kondisi yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau disebut dehidrasi, seperti:
Tubuh mengeluarkan keringat berlebih, seperti setelah olahraga atau melakukan pekerjaan fisik lain.
Umumnya, dehidrasi Tubuh juga dapat memindahkan air ke area yang paling membutuhkan jika dehidrasi mulai terjadi.
Selain itu, ada faktor risiko yang membuat orang lebih mudah mengalami dehidrasi, yaitu:
Baca juga: 10 Pemicu Tekanan Darah Rendah, Dehidrasi hingga Gangguan Jantung
Orang yang dehidrasi bukan hanya sekadar kehilangan air. Mereka juga mengalami defisit elektrolit, seperti garam dan potasium atau kalium yang membantu pernapasan, gerak, dan semua aktivitas tubuh.
Untuk lebih memahami tentang dehidrasi, berikut kondisi yang terjadi apabila Anda mengalami gangguan kesehatan ini.
Dehidrasi dapat menghambat produksi air liur. Padahal, air liur memiliki sifat antibakteri.
Tanpa produksi air liur yang cukup, bisa terjadi lonjakan pertumbuhan bakteri di mulut yang mengakibatkan bau mulut.
Salah satu yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan yaitu proses sekresi, seperti berkeringat.
Namun, perlu Anda ketahui, keringat tak lantas membuat kulit menjadi lembap. Terlalu sering mengeluarkan keringat rupanya justru menyebabkan kulit menjadi kering dan memerah.
Baca juga: 10 Makanan untuk Mencegah Tubuh Dehidrasi
Kekurangan cairan bisa membuat seseorang mengalami heat illness atau kepanasan parah. Kondisi ini menyebabkab Anda demam dan menggigil.
Semakin tinggi demam, semakin dehidrasi Anda. Lalu, saat suhu mulai turun, kulit Anda akan kehilangan kelembapannya, kering, dan memerah.