KOMPAS.com - Begadang sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Namun, banyak yang percaya bahwa begadang bisa menurunkan berat badan.
Apakah kepercayaan tersebut benar? Berikut kaitan antara keduanya.
Baca juga: Lebih Sulit Tidur Dibanding Wanita, Ini 3 Efek Begadang bagi Pria
Banyak orang yang memiliki waktu tidur yang kurang, baik karena alasan pekerjaan atau alasan lainnya.
Begadang ternyata memiliki pengaruh kuat terhadap berat badan.
Baca juga: Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah
Namun alih-alih membuat berat badan turun, kurang tidur bisa menambah berat badan.
Hal ini sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian yang mencari tahu tentang kaitan antara waktu tidur dan berat badan.
Melansir Sleep Foundation, banyak penelitian yang menemukan bahwa begadang bisa menyebabkan gangguan metabolisme.
Baca juga: Mobil Lexus Dedi Mulyadi Ketahuan Belum Bayar Pajak Rp 42 Juta, Ini Alasannya
Tidak hanya itu saja, begadang juga bisa meningkatkan berat badan dan menambah risiko obesitas.
Salah satu hipotesis yang muncul adalah adanya kaitan antara waktu tidur dan nafsu makan.
Nafsu makan dijelaskan oleh Sleep Foundation sebagai salah satu yang diatur oleh neurotransmiter otak yang bertugas sebagai jembatan komunikasi antar sel saraf.
Baca juga: 7 Teh Terbaik Untuk Membersihkan Ginjal, Apa Saja?
Neurotransmiter ini juga akan memengaruhi sel saraf yang mengatur nafsu makan.
Kurang tidur akan membuat tubuh kurang mampu mengatur sel saraf tersebut sehingga meningkatkan nafsu makan dan hilangnya rasa kenyang.
Masalah berikutnya berhubungan dengan metabolisme tubuh.
Baca juga: Tarif Listrik per kWh Golongan Subsidi dan Non-subsidi mulai 21 April 2025, Berikut Rinciannya
Metabolisme di dalam tubuh juga terjadi untuk memberikan energi kepada tubuh.