Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu BPA (Bisphenol A) dan Bahayanya untuk Kesehatan

Kompas.com - 19/09/2022, 16:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Bisphenol A atau kerap dikenal dengan singkatan BPA adalah salah satu zat kimia yang terkandung dalam plastik dan perlu diwaspadai.

Penggunaan segala produk yang mengandung BPA telah dilarang di beberapa negara, seperti AS, Prancis, Australia, Denmark, Swedia, sampai Malaysia.

Berikut penjelasan apa itu BPA dan bahayanya untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Mengenal Apa itu Merkuri, Bahan Skincare yang Bahaya untuk Kesehatan

Apa itu BPA?

Dilansir dari MayoClinic, BPA adalah bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoksi.

Bahan kimia ini bukan barang baru dalam industri kemasan dan barang-barang rumah tangga, tapi telah digunakan sejak 1950an silam.

Plastik polikarbonat dan resin epoksi kerap digunakan untuk membuat botol minum, botol bayi, kemasan air minum, tempat makan, kacamata, pelapis makanan kalengan, tutup botol, pipa saluran air, sampai jendela anti-pecah.

Dikutip dari Healthline, setiap orang perlu lebih berhati-hati dengan produk yang mengandung BPA.

Pasalnya, BPA bisa merembes dari kemasan berbahan plastik ke makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

Terutama makanan atau minuman yang disimpan dalam waktu lama dalam kemasan mengandung BPA, seperti sejumlah makanan kalengan, minuman dalam kemasan, atau galon air mineral.

BPA juga bisa menguar dari kemasan plastik dan masuk ke tubuh ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman dari kemasan plastik mengandung BPA dipanaskan, digunakan untuk memasak, dihangatkan dalam microwave, atau terpapar sinar matahari lebih dari sehari.

Baca juga: Apa itu Imunisasi PCV, Manfaat, Dosis, Pemberian Usia Berapa?


Bahaya BPA untuk kesehatan

Paparan BPA dalam konsentrasi tinggi bisa berbahaya pada kesehatan. Pasalnya, zat kimia ini bisa meniru struktur dan kinerja hormon estrogen dan tiroid.

Dengan kata lain, zat ini dapat mengikat reseptor estrogen dan tiroid, memengaruhi proses pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, metabolisme tubuh, sampai reproduksi.

Untuk diketahui, tubuh kita sangat sensitif dengan perubahan hormon. Jadi, ketika terpapar BPA dalam ambang batas yang tidak aman, kinerja tubuh bisa terganggu. Berikut beberapa potensi bahaya BPA untuk kesehatan:

  • Memengaruhi kesuburan pria dan wanita
  • Meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung
  • Meningkatkan risiko kelainan bawaan dan gangguan perkembangan otak pada janin dan anak 
  • Meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, prostat, dan usus besar

Baca juga: Jadi Silent Pandemic, Kenali Apa itu Resistensi Antibiotik

Mengingat ada banyak potensi bahaya BPA untuk kesehatan, pastikan Anda meminimalkan paparan zat kimia ini, terutama dari barang-barang yang berhubungan dengan makanan dan minuman.

Caranya dengan menggunakan produk yang berlabel “BPA free”, hindari atau minimalkan mengonsumsi makanan kalengan, batasi mengonsumsi makanan dan minuman yang dikenal dengan wadah plastik berkode nomor 3 atau 7.

Agar lebih aman dari paparan BPA, gunakan wadah makanan dan minuman berbahan kaca, keramik, atau stainless steel, terutama untuk makanan dan minuman panas.

Jangan memanaskan wadah plastik, seperti menyimpan di bawah paparan sinar matahari atau menggunakan wadah plastik untuk mengukus atau menghangatkan makanan.

Demikian penjelasan apa itu BPA dan bahayanya untuk kesehatan. Pastikan Anda lebih cermat, dengan begitu risiko kesehatan dari paparan zat kimia ini bisa diminimalkan.

Baca juga: Kenali Apa itu Kusta, Penyebab, dan Ciri-ciri Penyakit Menular ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com