KOMPAS.com - Pemenuhan nutrisi pada bayi pada usia tertentu sudah tidak cukup mengandalkan air susu ibu (ASI).
Agar gizi dan asupan energinya tercukupi, bayi perlu diberi makanan pendamping air susu ibu atau dikenal dengan MPASI.
Simak penjelasan ahli mengenai kapan bayi mulai MPASI lewat artikel berikut ini.
Baca juga: MPASI Tunggal dan 4 Bintang, Mana yang Lebih Baik?
Menurut anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia, bayi mulai MPASI pertama sebaiknya ketika sudah masuk usia enam bulan.
Pada usia enam bulan, bayi bisa mulai MPASI pertama karena umumnya Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan.
Tanda bayi siap makan di antaranya kepala sudah tegak, bisa duduk dengan bantuan, serta kebiasaan menjulurkan lidah sudah berkurang.
Pada usia ini, bayi juga tertarik saat melihat orang makan, mencoba meraih makanan, dan membuka mulut jika disodori sendok atau makanan.
Meskipun sudah ada anjuran kapan bayi mulai MPASI dari pakar, namun masih ada sebagian orang yang memberikan MPASI dini sebelum bayi berusia enam bulan. Namun, hal ini bisa membahayakan kesehatan bayi.
Baca juga: 5 Alasan Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Belum Boleh Diberi MPASI
Ahli yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Jakarta dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK tidak menyarankan bayi mulai MPASI sebelum usia enam bulan atau MPASI dini.
"Kadang-kadang ada yang umur empat bulan itu sudah MPASI, padahal anaknya juga belum bisa menyerap makanan yang diberikan,” jelas Raissa, seperti dilansir dari Antara, Rabu (18/1/2023).
Menurut Raissa, ada beberapa bahaya MPASI dini pada bayi, antara lain gangguan pencernaan sampai tersedak.
"Ada gangguan pencernaan misalnya anak sering kolik. Ada juga risiko tersedak hingga kematian pada anak, jadi bahaya juga," kata Raissa.
Setelah menyimak kapan bayi mulai MPASI pertama dan bahaya MPASI dini pada bayi, orangtua bisa menggunakan panduan di atas untuk memberikan asupan tambahan selain ASI pada buah hatinya.
Baca juga: MPASI Anak di Bawah 1 Tahun Boleh Diberi Garam, Asal...