KOMPAS.com - Aktif merokok saat hamil meningkatkan risiko kesehatan baik pada bayi maupun ibu yang mengandung.
Dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) mengatakan bahwa itu karena dalam asap rokok yang dihisap mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, yang bisa memberikan efek buruk selama kehamilan.
Baca juga: Kandungan Rokok yang Membuatnya Berbahaya untuk Kesehatan
"Yang terkait dengan efek buruk selama kehamilan, khususnya nikotin, karbon monoksida, tar, benzena, serta logam berat, seperti timbal dan kadmium," kata Dr. Ari kepada Kompas.com pada Jumat (30/6/2023).
Ketua Divisi Advokasi dan Legislasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ini menerangkan bahwa baik ibu yang perokok aktif dan bayi yang dikandung akan sama-sama berisiko memiliki masalah kesehatan yang serius.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa dampak buruk yang bisa timbul dari ibu perokok aktif selama masa kehamilan.
Baca juga: Waspadai Dampak Asap Rokok Terhadap Ibu Hamil dan Janinnya
Dr. Ari mengatakan bahwa dampak asap rokok bagi bayi dalam kandungan dari seorang ibu perokok aktif sudah dibuktikan dalam sebuah studi.
"Menurut studi Hamadneh et al pada 2021, berat bayi baru lahir dari ibu perokok aktif secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan perokok pasif dan wanita tidak merokok," ujarnya.
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah kondisi ketika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kilogram (kg).
Baca juga: Macam Dampak Asap Rokok Terhadap Kesehatan Anak-anak
Ia menerangkan bahwa BBLR bisa terjadi pada asap rokok yang ibu hamil hisap dapat menyebabkan plasenta rusak serta retardasi pertumbuhan janin akibat bahan kimia berbahaya masuk ke sirkulasi ibu.
Selain BBLR, kondisi itu juga dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir dengan komplikasi pernapasan.
"Dari beberapa penelitian juga menyebutkan adanya resiko cacat bawaan lahir, seperti penyakit jantung bawaan, bibir sumbing, cacat perkembangan otak dan saluran cerna," ungkapnya.
Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif
Dikutip dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ibu yang merokok selama kehamilan dikaitkan dengan 2 kali lipat risiko bayi mati mendadak dan cacat lahir.
Menurut Centers for Disease Control (CDC), merokok selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada bayi yang belum lahir, terutama di paru-paru dan otak.
Studi juga menunjukkan hubungan antara tembakau dan keguguran.
Karbon monoksida dalam asap tembakau dapat membuat bayi yang sedang berkembang tidak mendapatkan oksigen yang cukup.