KOMPAS.com - Kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian wanita yang sudah menikah. Karena itu, ibu hamil selalu mengupayakan yang terbaik untuk menjaga kondisi janinnya dan mencegah keguguran.
Untuk diketahui, keguguran biasanya terjadi pada awal kehamilan atau saat usia kandungan belum menginjak 20 minggu.
Gejalanya bisa berupa kram perut, keluarnya cairan, darah, dan jaringan dari vagina, dan hilangnya tanda kehamilan seperti mual muntah atau morning sickness.
Artikel ini akan membahas beberapa cara mencegah keguguran di awal kehamilan yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Saat Keguguran? Simak Penjelasan Berikut...
Disarikan dari Mayo Clinic dan Verywell Family, berikut beberapa cara mencegah keguguran pada awal kehamilan:
Ada sejumlah infeksi virus atau bakteri yang dapat menyebabkan keguguran dan lahir mati (still birth).
Cara paling mudah untuk menghindari penyebaran virus atau bakteri dengan menjaga kebersihan tangan.
Ibu hamil dapat mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah beraktivitas dan sebelum makan.
Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko penyebab keguguran di awal kehamilan.
Menjadi perokok pasif atau tinggal di lingkungan perokok juga bisa memicu keguguran atau komplikasi kehamilan lainnya, seperti kelahiran prematur, lahir mati, dan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Konsumsi alkohol selama masa kehamila dapat meningkatkan risiko keguguran, bayi meninggal di dalam kandungan, dan masalah lainnya.
Baca juga: 6 Penyebab Keguguran Saat Hamil Muda, Pantang Diabaikan
Ibu hamil disarankan untuk memasak makanannya hingga matang untuk menghindari penyebaran bakteri listeria.
Bakteri tersebut berbahaya bagi bumil karena dapat menginfeksi janin atau bayi baru lahir. Pada sejumlah kasus, listeria bisa menyebabkan keguguran atau bayi meninggal di dalam kandungan.
Ibu hamil sebaiknya mendapat suntikan vaksin influenza karena beberapa virus penyebab flu bisa membahayakan janin.
Selain itu, demam tinggi akibat flu saat hamil sering dikaitkan dengan cacat tabung saraf atau spina bifida pada janin.