KOMPAS.com - Selama menunaikan ibadah puasa, waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur.
Oleh karena itu, penting untuk mengupayakan tubuh bisa beristirahat dengan baik selama tidur malam.
Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menyampaikan, mengurangi penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum tidur, dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
Baca juga: 10 Manfaat Teh Lemon dan Jahe Diminum Sebelum Tidur
"Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari ya, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," kata Ngabila, Sabtu (26/3/2024), seperti ditulis Antara.
Aktivitas seperti bekerja menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, sampai menghitung tagihan, sebaiknya tidak dilakukan menjelang waktu tidur malam karena bisa membuat tidur terganggu.
"Karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur kita tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Apakah Kurang Tidur Bisa Stroke? Ini Penjelasan Ahli...
Ngabila menyampaikan bahwa manusia umumnya butuh tidur selama 7 hingga 9 jam sehari.
Menurut dia, tidur nyenyak dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu menurunkan stres.
"Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," kata Ngabila.
Apabila tidak bisa mulai tidur pada pukul 21.00 atau 22.00, usahakan bisa tidur selama 6 jam dalam sehari dengan menambah waktu tidur pada siang hari.
Ngabila menyampaikan bahwa kurang tidur dapat menimbulkan gangguan seperti susah berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa mengantuk sepanjang hari.
"Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," ujar Ngabila Salama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.