Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Santan Mengandung Kolesterol? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 09/04/2024, 07:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Santan adalah salah satu bahan masakan yang dapat menjadikan hidangan lebih lezat dan empuk atau mudah dikunyah.

Namun, sebagian orang mungkin memilih menghindari santan karena dianggap punya kandungan kolesterol yang tinggi.

Baca juga: Apa Efek Memanaskan Makanan Bersantan Lebih dari Satu Kali?

Faktanya, santan sama sekali tidak mengandung kolesterol maupun jenis lipid lain yaitu trigliserida.

Meski begitu, mengonsumsi makanan bersantan berlebihan dan yang dipanaskan berulang bisa memberi efek samping pada tubuh.

Untuk mengetahui lebih lanjut apakah santan bisa mengandung kolesterol tinggi, simak penjelasan berikut.

Apakah santan mengandung kolesterol?

Santan berasal dari buah kelapa sehingga dipastikan tidak mengandung kolesterol sama sekali.

Menurut penelitian yang diterbutkan European Journal of Nutrition, santan kelapa yang dikonsumsi dalam jumlah wajar dan dengan penyajian yang tepat tidak memengaruhi kadar kolesterol, trigliserida, serta risiko kardiometabolik lainnya.

Jika individu mengeluhkan adanya peningkatan kadar kolesterol setelah mengonsumsi makanan bersantan, itu tidak murni disebabkan karena santan kelapa.

Kenaikan kadar kolesterol terjadi akibat lauk yang dimasak bersama santan, seperti:

  • Jeroan (hati, ampela, paru, jantung, limpa)
  • Telur terutama bagian kuningnya
  • Daging olahan
  • Kulit ayam
  • Udang
  • Ikan sarden.

Baca juga: Apakah Kolesterol Membuat Kaki Sakit? Berikut Penjelasannya...

Selain itu, kenaikan kolesterol juga terjadi apabila Anda mengonsumsi santan atau makanan bersantan dalam jumlah besar. Pasalnya, santan mengandung lemak jenuh yang akhirnya memicu lonjakan kolesterol.

Dilansir dari P2PTM Kemkes, konsumsi lemak jenuh berlebihan atau di atas 10 persen dari energi total berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Mengonsumsi makanan bersantan yang dipanaskan berulang juga bisa menimbulkan potensi masalah kesehatan.

Hal itu karena kandungan lemak pada santan berubah menjadi lemak trans.

Lemak trans dianggap sebagai jenis lemak yang paling bisa memicu dampak negatif bagi tubuh karena memicu kenaikan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

Dikutip dari Healthifyme, konsumsi santan berlebihan juga memicu masalah, seperti:

  • Mengakibatkan kenaikan berat badan karena santan tinggi lemak jenuh
  • Risiko gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, dan diare karena santan cenderung sulit dicerna oleh lambung
  • Memicu reaksi alergi, misalnya ruam kulit, kesulitan bernapas, wajah bengkak.

Baca juga: Apakah Minum Teh Bisa Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya...

Setelah menyimak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebaiknya kita menghindari konsumsi santan secara berlebihan dan tidak menyantap makanan yang dipanaskan berulang. 

Konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan bersantan untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau