Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Gejala Kanker Ovarium? Berikut Ulasannya...

Kompas.com - 30/08/2024, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kanker ovarium atau kanker indung telur merupakan salah satu jenis kanker yang sangat sering dialami wanita di Indonesia daripada jenis kanker lainnya.

Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality, and Prevalence (Globocan), kanker ovarium adalah kanker ketiga tersering dialami oleh wanita Indonesia.

Pada 2020, angka kejadian kanker ini tercatat 14.896 dan angka kematiannya mencapai 9.581 kasus.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Ovarium?

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang paling mematikan dengan angka ketahanan hidup 5 tahun sekitar 43 persen.

Kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia post menopause yaitu 50-70 tahun.

Untuk tahu apa yang dirasakan orang dengan kanker ovarium, baca terus artikel ini.

Baca juga: Makanan untuk Penderita Kanker Ovarium 

Gejala kanker ovarium

Kanker ovarium sering kali tidak memberikan gejala yang spesifik pada stadium awal, dan baru memberikan gejala yang jelas pada stadium lanjut di mana sel kanker telah menyebar ke organ sekitar.

Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter, jika Anda memiliki salah satu gejala berikut ini, seperti yang dikutip dari Cancer Research UK:

  • Merasa cepat kenyang
  • Kehilangan selera makan
  • Nyeri di perut (abdomen) atau bagian bawah perut yang tidak hilang
  • Kembung atau peningkatan ukuran perut Anda
  • Perlu buang air kecil lebih sering

Baca juga: Cara Mengurangi Risiko Kanker Ovarium

Orang yang mengalami kanker ovarium juga bisa mengalami gejala berikut ini:

  • Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Perubahan kebiasaan buang air besar atau gejala sindrom iritasi usus besar, terutama jika ini dimulai setelah usia 50 tahun

Ini semua merupakan gejala dari kondisi lain yang kurang serius, tetapi jika Anda mengalaminya atau mengalami hal lain yang tidak normal, segera periksakan ke dokter.

Hingga saat ini, belum ada standar metode untuk mendeteksi dini kanker ovarium.

Namun, merujuk Kemenkes RI, beberapa cara untuk deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ginekologi, USG transvaginal, melakukan pemeriksaan tumor marker (petanda tumor) Ca 125 secara serial, dan melakukan pemeriksaan Gen BRCA 1,2 pada orang dengan resiko tinggi.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Kanker Ovarium 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau