Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dada Sering Berdebar? Waspadai Aritmia Jantung

Kompas.com - 13/08/2010, 10:02 WIB

Kompas.com - Pernahkah Anda merasa tiba-tiba denyut jantung meningkat tanpa sebab yang jelas meski tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat? Jika hal itu terjadi, berarti Anda telah bergabung dalam dunia aritmia bersama orang-orang yang mengalami gangguan irama detak jantung.

Aritmia jantung disebut juga disaritmia, menurut Dr.dr.M.Munawar, Sp.JP(K), adalah irama jantung yang abnormal, yakni jantung berdenyut secara tidak teratur, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.

Ketika kita sedang beristirahat, jantung memompa lebih lambat dan teratur, sekitar 60-80 denyut per menit. Ketika kita sedang berlari, menaiki tangga, atau melakukan aktivitas fisik yang berat, denyut jantung bisa meningkat hingga 200 denyut per menit tergantung kerasnya aktivitas fisik yang dilakukan.

"Adanya gangguan pada sistem konduksi listrik di jantung bisa menimbulkan irama jantung yang abnormal," papar dr.Munawar dalam acara media workshop mengenai penangangan gangguan irama jantung yang diadakan oleh RS Jantung Binawaluya Jakarta, beberapa waktu lalu.

Aritmia jantung biasanya menimbulkan gejala berupa nyeri dada dan rasa berdebar-debar, kebanyakan pasien aritmia mengeluhkan perasaan seperti mau mati. "Kecepatan denyut jantung pada gangguan aritmia bisa mencapai 300-400 per menit. Bila dalam 10 menit tidak tertolong bisa menyebabkan kematian mendadak," kata Munawar.

Pada prinsipnya gangguan irama jantung terjadi karena adanya "korsleting" pada sistem denyut listrik. Banyak hal yang bisa memicu terjadinya kosleting tersebut, misalnya penyakit jantung koroner, gangguan katup jantung, serta faktor penuaan. "Makin tua, makin tinggi risikonya mengalami aritmia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kenapa China Tak Tarik Kembali Tarifnya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau