Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Mbah, Terbitlah Jeng

Kompas.com - 04/12/2011, 14:48 WIB

Oleh Budi Suwarna & Sarie Febriane

KOMPAS.com — Inilah fenomena dunia penyembuhan alternatif-supranatural di era konsumsi seperti saat ini. Dulu, penyembuh identik dengan orang tua yang disebut mbah. Kini, para jeng unjuk diri di radio dan televisi.

Suasana di Klinik Jeng Ana di Jalan Kalibata Timur, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/12/2011) siang sangat sibuk. Empat kru Jak TV tampak mengabadikan hampir semua sudut klinik dan mewawancarai beberapa pasien yang memberi kesaksian tentang keampuhan pengobatan Jeng Ana. Tidak ketinggalan, gambar Jeng Ana sedang mengobati pasiennya diambil secara lengkap.

Ya, sejak tujuh tahun lalu Jeng Ana rajin muncul di acara pengobatan alternatif di televisi. Jadwal shooting-nya kini padat. Senin pagi, Jeng Ana tampil di Bali TV, Jumat hingga Sabtu dia tampil berturut-turut di Jak TV. Jumat siang, dia siaran di TVRI Stasiun Jawa Barat dan Sabtu di TVRI Stasiun Riau. Jeng Ana juga pernah muncul di MNCTV (dulu TPI), O'Channel, dan TVRI Pusat. Selain itu, dia juga mengisi siaran pengobatan alternatif di beberapa stasiun radio di Jakarta, seperti Radio Kamajaya, Pop FM, dan Safari.

Suami Jeng Ana, Suprayitno, mengatakan, untuk membeli jam tayang di televisi, Jeng Ana mengeluarkan dana Rp 30 juta-Rp 50 juta setiap minggu. Selain itu, dia juga membayar presenter khusus Rp 5 juta sekali siaran. "Jeng Ana itu maunya eksklusif, makanya presenter yang memandu acaranya pun harus eksklusif," ujar Suprayitno.

Ada lagi pengeluaran tambahan, yakni kostum untuk tampil di televisi. Menurut Suprayitno, biaya untuk kostum mencapai Rp 30 juta setiap bulan. Dana relatif besar yang dikeluarkan Jeng Ana tampaknya sebanding dengan hasilnya. Boleh dikata, popularitas Jeng Ana kini tidak kalah dibandingkan dengan artis sinetron. Wajahnya akrab di mata, tutur kata halusnya terngiang terus di telinga, dan citranya sebagai Ratu Herbal Indonesia menancap kuat dalam ingatan publik.

Pergaulannya pun membentang luas hingga kalangan atas. Ketika Jeng Ana meresmikan klinik baru dan salon spanya di Kalibata Timur, tamu yang datang mulai dari jenderal hingga artis, seperti Roy Marten dan Rhoma Irama. Semuanya berdiri berdampingan dengan Jeng Ana dan memberi kesaksian. Momen itu kemudian disebar lewat televisi.

Buat Jeng Ana, siaran di televisi hanyalah salah satu strategi pemasarannya. "Kami bukannya ingin mencari pasien sebanyak mungkin. Kami hanya ingin memperkenalkan diri agar bisa menolong lebih banyak orang," ujar Jeng Ana yang selalu berjilbab rapi, tampil modis, dan senang menunggang mobil Alphard.

Dia juga sangat memperhatikan penataan kliniknya. Memasuki klinik Jeng Ana di Kalibata Timur, Kamis (1/12/2011), kita seperti memasuki klinik dokter yang telah mapan. Ruang tunggu ditata rapi, modern, bersih, dan wangi. Susunan herbal dikemas dan dipajang secara artistik. Tidak ada suasana mistis sama sekali.

Itu sebabnya berbagai kalangan tanpa sungkan datang ke klinik ini. Setiap Sabtu dan Minggu ratusan pasien antre di klinik Jeng Ana di Kalibata untuk berobat. Sebagian datang dengan mobil mewah. Hal yang sama, kata Jeng Ana, juga terjadi setiap dia praktik di Bandung, Pekanbaru, Tangerang, dan Bali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com