Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Mata Pengaruhi Risiko Penyakit Kulit

Kompas.com - 08/05/2012, 11:27 WIB

KOMPAS.com - Warna mata ternyata dapat menjadi indikator apakah seseorang berisiko tinggi mengidap penyakit kulit yang serius atau tidak. Sebuah studi yang dipimpin para ilmuwan di University of Colorado School of Medicine Amerika Serikat  mengindikasikan, orang dengan mata biru cenderung tidak mengidap vitiligo. Sementara orang dengan mata coklat mungkin memiliki risiko lebih kecil menderita melanoma.

Vitiligo adalah penyakit otoimun kulit yang terlihat seperti bercak-bercak bewarna putih yang bisa muncul di sekujur tubuh. Meskipun bercak putih tampak seperti penyakit, tapi vitiligo bukan penyakit. Vitiligo adalah gangguan kelainan kulit. Sedangkan melanoma adalah jenis paling berbahaya dari kanker kulit.

Studi ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Nature Genetics. Dalam kajiannya peneliti melibatkan hampir 3.000 orang dengan vitiligo ras Non-Hispanik keturunan Eropa. Hasil identifikasi menemukan ada 13 gen baru yang mempengaruhi timbulnya vitiligo.

Di antara pasien dengan vitiligo, sekitar 27 persen memiliki mata berwarna biru atau abu-abu, sedangkan 43 persen memiliki mata cokelat dan 30 persen memiliki mata hijau, yang secara signifikan berbeda dengan distribusi normal warna mata orang Amerika ras Non-Hispanic keturunan Eropa, di mana sekitar 52 persen diantaranya memiliki mata biru/abu-abu, 22 persen memiliki mata hijau dan 27 persen memiliki mata cokelat.

Richard Spritz, MD, Human Medical Genetics and Genomics Program di CU School of Medicine, mengatakan, penelitian ini difokuskan untuk melihat vitiligo tetapi juga memiliki implikasi untuk melanoma.

"Secara genetik, dalam beberapa hal vitiligo dan melanoma saling bertolak belakang. Beberapa variasi genetik yang sama membuat salah satu lebih cenderung memiliki vitiligo, sementara yang lain kurang mungkin untuk mengembangkan melanoma, dan sebaliknya," kata Spritz.

"Vitiligo adalah penyakit otoimun, dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel pigmen normal. Kami berpikir bahwa vitiligo mewakili aktivitas berlebihan dari proses normal di mana salah satu sistem kekebalan tubuh mencari jalan keluar dan menghancurkan sel perkembangan awal sel kanker melanoma," jelas Spritz.

Orang-orang dengan vitiligo memiliki risiko lebih tinggi mengidap berbagai penyakit autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid, diabetes tipe 1, reumatoid artritis dan lupus. Bahkan, kerabat dekat pasien dengan vitiligo juga berada pada risiko yang sama untuk penyakit tersebut, sekalipun mereka tidak memiliki vitiligo.

Spritz menambahkan, peneliti harus belajar lebih banyak lagi tentang gen yang terkait dengan vitiligo dan belajar lebih banyak tentang gen yang terlibat dalam penyakit otoimun lainnya serta melanoma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com