Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunyah Aspirin Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Kompas.com - 30/08/2012, 10:41 WIB

Kompas.com -  Serangan jantung merupakan kondisi darurat medis karena menimbulkan kerusakan pada otot jantung dan bisa menyebabkan kematian. Mengunyah aspirin sambil mencari bantuan medis merupakan pertolongan pertama yang bisa meningkatkan harapan hidup.

Serangan jantung terjadi karena bekuan darah menyumbat aliran darah di arteri koroner. Gejala serangan jantung pada pria dan wanita biasanya berbeda. Pria umumnya merasakan gejala klasik seperti nyeri dada, sesak napas dan pancaran nyeri di leher dan tangan.

Sementara itu wanita biasanya mengalami gejala berupa kelelahan berat, rasa tidak nyaman yang sering dikira gangguan pencernaan, dan keringat dingin. Ada juga orang yang terkena serangan jantung dengan pingsan mendadak.

Meski gejala serangan jantung tidak sama, tetapi responnya haruslah sama: menelepon bantuan medis atau pergi ke rumah sakit dan mengunyah aspirin.

Mengunyah aspirin akan mencegah aktivitas bekuan darah yang bisa menyumbat arteri saat serangan jantung. Penelitian yang dimuat dalam The American Journal of Cardiology menegaskan pentingnya mengunyah aspirin saat serangan jantung.

Dalam penelitian terhadap 12 subyek di laboratorium diketahui, mengunyah aspirin selama 30 detik sebelum menelannya akan mengurangi aktivitas bekuan darah sampai 50 persen dalam lima menit. Sementara itu jika aspirin langsung ditelan tanpa dikunyah, diperlukan waktu 12 menit untuk mendapat efek yang sama.

Menurut Dr.Noel Bairey Merz, direktur rumah sakit jantung wanita, dosis aspirin yang dianjurkan adalah 325 miligram.

Pengalaman serupa dirasakan aktris Rosie O'Donnel yang beberapa waktu lalu menderita serangan jantung. Dalam blog-nya ia menulis mengalami rasa sakit di dada dan nyeri pada lengan, diikuti dengan rasa mual dan berkeringat.

Ia lalu mengambil obat aspirin baru menelepon bantuan darurat 911. Ketika di rumah sakit ia diberitahu dokter bahwa 99 persen arteri koronernya tersumbat dan memerlukan pemasangan stent.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau