Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2013, 10:24 WIB

Kompas.com - Epidemi influenza di Amerika Serikat saat ini tercatat mencapai puncaknya dengan angka kematian mencapai 7,3 persen akibat komplikasi pneumonia dan flu. Demikian menurut pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Epidemi influenza tersebut dimulai dan menyebar dengan sangat cepat pada musim ini sehingga beberapa pasien terpaksa menunggu cukup lama untuk bisa mendapat perawatan di rumah sakit.

Flu dapat menimbulkan komplikasi seperti bronkitis, radang paru (pneumonia), dan memperburuk penyakit kronis yagn sudah ada, seperti penyakit jantung dan salesma. Komplikasi influenza lebih sering terjadi pada orangtua, pada mereka yang daya tahan tubuhnya lemah, atau penderita penyakit kronis.

Menurut laporan CDC, saat ini 9 dari 10 wilayah di AS mengalami peningkatan aktivitas flu. Diperkirakan wabah flu tahun ini telah menyebar ke seluruh negara dan akan mencapai level tertinggi di akhir bulan Januari atau awal Februari.

Flu tercatat sebagai penyebab sekitar 10.000 kematian di AS, termasuk saat bukan tahun epidemi. Pada musim flu kali ini, sudah 20 anak yang dilaporkan meninggal karena penyakit ini.

Cara pencegahan influenza yang utama adalah dengan vaksin influenza yang diberikan setiap musim gugur. Karena influenza dapat menyebabkan komplikasi, maka suntikan tersebut sangat dianjurkan bagi orang yang lebih beresiko tinggi tertular.

Di AS, vaksin flu disarankan untuk setiap orang dan bayi berusia di atas 6 bulan. Kendati tidak 100 persen mencegah flu, tetapi vaksinasi akan mengurangi keparahan penyakit, mencegah radang paru dan komplikasi fatal lainnya.

Pencegahan lain adalah menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan lebih sering mencuci tangan dengan sabun.

Pengobatan utama penyakit flu adalah beristirahat di rumah. Pada mereka yang penyakitnya lebih parah akan diberikan obat antivirus dan oabt-obatan lain untuk memperpendek masa sakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com