Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2013, 14:02 WIB

KOMPAS.com - Kekurangan vitamin dapat mengurangi efektivitas kerja organ dan penurunan daya tahan tubuh. Tak heran bila beberapa orang disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin, untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Namun sebetulnya, seberapa banyak kita boleh mengonsumsi suplemen vitamin tiap harinya? Untuk mencegah efek merugikan suplemen vitamin, hindari kebiasaan mengonsumsi harian tanpa dosis tertentu. Suplemen yang menjanjikan keuntungan mencengangkan juga harus dihindari. Jangan lupa juga untuk selalu membaca kandungan suplemen sebelum penggunaan.

Sebagian besar praktisi kesehatan, setuju makanan alami adalah sumber optimum nutrisi. Jika pola makan buruk atau kemampuan tubuh menyerap nutrisi rendah, saati itulah asupan nutrisi tambahan diperlukan.

Nutrisionis Lauren Schmitt merekomendasikan orang tua, wanita hamil, dan anak untuk mengkonsumsi multivitamin karena berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Hal yang sama juga diberlakukan untuk wanita yang mengalami menstruasi hebat, vegetarian, dan hanya mengasup 1.600 kalori per hari.

Berbagai kondisi medis, seperti penyakit kronis pendernaan dan alergi makanan, juga memerlukan asupan vitamin. Mengonsumsi nutrien berlimpah dari makanan langsung jarang menimbulkan masalah. Namun, hal yang sama tidak didapatkan bila asupan vitamin terbanyak justru dari suplemen.

Suplemen vitamin bisa mengakibatkan mual, diare, kram perut, dan mengurangi kemampuan kognitif, interaksi dengan beberapa obat malah berakibat kematian. Asupan berlebih suplemen vitamin A bisa mengakibatkan hypervitaminosis A. kondisi ini ditandai ketidaknormalan liver, berkurangnya kerapatan tulang, dan cacat lahir.

Kelebihan suplemen vitamin B 12 walaupun tidak mengakibatkan keracunan, dapat berinteraksi dengan obat seperti antibiotik dan anti diabetes. Kendati begitu, mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang, belum tentu menutup peluang kekurangan nutrisi pada tubuh. Oleh karena itu, sebelum memilih suplemen, pastikan mengetahui lebih dulu jenis vitamin yang kurang pada tubuh.

Uji yang dilakukan meliputi banyaknya sel darah, tingkat glukosa, elektrolit, dan fungsi organ. Dokter juga akan menanyakan pola makan dan gaya hidup. Kekurangan vitamin bisa diperiksa berdasarkan gejala yang ada dan dikonfirmasi dokter melalui pemeriksaan kesehatan keseluruhan dan kebiasaan pola makan.

Maksimalkan penyerapan vitamin

Sebaiknya, seseorang mengkonsumsi makanan dan suplemen dengan sifat sesuai. Misalnya, mengkonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dengan lemak sehat. Hal ini dikarenakan vitamin yang larut dalam lemak seperti E dan K, akan memberikan hasil terbaik bila dibarengi konsumsi lemak sehat misalnya kacang, minyak ikan, dan minyak zaitun.

Mengkonsumsi vitamin dan makanan juga bisa mencegah terjadinya mual. Hal ini mungkin terjadi pada konsumsi vitamin D. Pengguna suplemen juga sebaiknya membagi dosis konsumsi. Memilih vitamin yang bisa dibagi dalam dua dosis lebih kecil bisa meningkatkan penyerapan.

''Untuk memaksimalkan manfaat, sebaiknya pilih vitamin yang terdiri atas 2 sampai 3 kapsul per hari, daripada 1 vitamin besar tapi ditelan sekaligus," kata praktisi kesehatan, Dr. Mahmet Oz.

Sebelum mengkonsumsi, pastikan belum lewat tanggal kedaluwarsa. Bila vitamin sudah kedaluwarsa, sebaiknya segera dibuang. Vitamin sebaiknya disimpan dalam kulkas untuk mengawetkan kesegaran dan efektivitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau