Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2013, 12:11 WIB


KOMPAS.com - 
Tak sedikit orang tua yang kerepotan menghadapi anaknya yang mengalami masalah makan. Berikut ini beberapa problem yang sering dialami dan bagaimana cara penanganannya :

-Makan diemut

Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah karena anak mengalami sariawan, sakit gigi, atau radang tenggorokan. Selain itu, kemungkinan mengalami kelainan sensorik pada mulut, gangguan sistem pencernaan, atau merasa bosan dengan makanan yang disajikan.

Untuk penangannnya, hindari memaksa anak mengunyah atau menelan. Berikan penjelasan bahwa makanan yang masuk ke mulut haurs dikunyah lalu ditelan. Beri makanan dalam suapan kecil, sajikan menu bervariasi, dengan penyajian menarik dan menggugah selera. Tak kalang penting, hindari makanan dengan rasa dan bau menyengat yang dapat memicu rasa mual.

-Menolak makan

Beberapa anak menolak makan karena diduga sebelumnya mengalami kejadian trauma yang terkait dengan rasa, tekstur, bau atau penampilan makanan. Dalam hal ini, anak memiliki sensitivitas berlebihan terhadap rasa dan aroma makanan.

Adapun penanganan yang bisa dilakukan diantaranya member contoh kebiasaan makan sehat. Kemudian, ciptakan waktu makan tanpa ada gangguan misalnya mematikan teve.   Selanjutnya berikan variasi makanan untuk menambah wawasan dan memberi pilihan berbagai makanan baru.

Yang jelas, pastikan anak mendapat asupan zat gizi dan kalori harian yang cukup. Untuk anak, beri makanan dalam porsi kecil tapi sering. Hindari terlalu banyak minuman manis karena menurunkan nafsu makan. Sediakan makanan yang menggugah selera dengan tampilan yang menarik.

-Pilih-pilih makanan

Pemilih makanan atau picky eater yaitu kebiasaan hanya mau makan itu-itu saja. Hal ini terjadi karena anak sedang belajar mengunyah, sedang sakit, sedang mengembangkan selera makan, atau karena menu yang disajikan kurang variatif dan tak menggugah selera.

Sebagai solusi, coba kenalkan kenalkan jenis makan variatif pada anak sesuai tahap keterampilan makan. Tak perlu memaksa atau menghukum bila ia menolak makan. Sajikan makanan dengan menarik, menggugah selera, dengan peralatan makan dan minum yang lucu serta hiasan makanan. Manfaat waktu makan bersama untuk menjelaskan manfaat aneka jenis makanan bagi tubuh. Terakhir, ciptakan suasana makan yang menyenangkan.

-Alergi makanan

Ada beberapa penyebab alergi makanan di antaranya karena sistem pencernaan belum matang. Pada sistem pencernaan yang matang, terdapat selaput usus dan gerak peristaltik usus yang berfungsi melindungi dan menghalangi alergen masuk tubuh. Pada sistem pencernaan belum matang sistem pelindung itu belum berfungsi.

Beberapa gangguan kesehatan sering dikaitkan dengan alergi, misal penyakit asma, daya tahan tubuh menurun dan faktor psikologis. Alergi juga bisa dipengaruhi factor genetik.

Untuk penanganannya, cari faktor penyebab melalui tes alergi, misal tes kulit. Hindari makanan allergen atau pemicu alergi. Bila alergi disebabkan faktor keturunan, rujuk pada jenis makanan yagn dihindari orangtua. Ciptakan suasana makan menyenangkan, riset membuktikan, hati gembira meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain hal di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu memantau berat badan (BB) secara teratur. Hal ini diperlukan karena berat badan menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan. Bahkan pada anak bayi dan balita, indikator BB/U (berat badan menurut umur) menandakan status gizi di masa sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau