KOMPAS.com — Proses tumbuh kembang bahkan sudah dimulai sejak janin berusia 3 bulan di dalam kandungan. Fase ini terus berlangsung hingga anak berusia 3 tahun. Inilah yang biasa disebut dengan periode emas atas golden period.
Pada masa ini, anak membutuhkan gizi yang tepat agar otak berkembang maksimal. Untuk usia 0-6 bulan, gizi terbaik yang dapat diberikan adalah air susu ibu (ASI). Nah, setelah usia enam bulan, bayi mulai mendapat makanan pendamping ASI.
Dalam hal ini, pastikan asupan gizinya terpenuhi sesuai kebutuhan. Makanan yang disajikan sajikan memenuhi unsur gizi seimbang, yakni mengandung sumber tenaga, sumber pembangun, dan sumber pengatur. Komposisinya pun harus seimbang antara sumber karbohidrat, lemak, protein, juga vitamin dan mineral.
Anak membutuhkan gizi dengan komposisi 30 persen-35 persen karbohidrat, lemak sebesar 50 persen, dan selebihnya protein. Sumber gizi berupa karbohidrat, protein, dan lemak ini tergolong makronutrien. Selain makronutrien ini, anak juga membutuhkan zat gizi mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral.
Vitamin dibagi menjadi dua, vitamin larut dalam air yang tidak tersimpan dalam tubuh. Vitamin yang larut air seperti vitamin B6, B12, niacin, riboflavin, dan folat perlu larut dalam air sebelum tubuh dalam menyerapnya. Ada juga vitamin larut dalam lemak, yakni A, D, E, dan K yang dapat disimpan dalam tubuh. Vitamin berfungsi mempertahankan fungsi tubuh dan membuat tubuh bekerja dengan baik.
Makanan sumber vitamin
Tubuh anak memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Buah-buahan dan sayuran dikenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Sebenarnya, tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan, metabolisme di dalam tubuh akan terganggu. Gangguan kesehatan karena kekurangan vitamin disebut avitaminosis. Sebaliknya, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Lalu, apa saja vitamin yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang? Berikut di antaranya.
*Vitamin A
Dikenal dengan nama retinol, vitamin A merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indera penglihatan, sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Vitamin A juga berperan penting menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh, serta pertumbuhan dan perkembangan sel.
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, telur, hati, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti jeruk, mangga, pisang, dan pepaya).
Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan rabun senja, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Sebaliknya, kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Anak merasa pusing, kulit kering bersisik, dan bahkan pingsan. Bila kondisi akut, kelebihan vitamin A dapat menyebabkan rabun, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
*Vitamin B
Prof Ir H Hardinsyah, MS, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan, jenis vitamin B (B kompleks), yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B12 cukup penting. Manfaatnya ialah untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi. Selain itu, vitamin ini bisa mencegah penyakit beri-beri, memproduksi dan memperbaiki sel-sel darah merah, bahkan membentuk antibodi dalam sistem kekebalan tubuh sehingga anak tak mudah sakit. Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
-Vitamin B1
Dikenal dengan nama tiamin, vitamin B1 merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengubah karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk aktivitas sehari-hari. Vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.