KOMPAS.com - Permasalahan kolesterol tidak hanya dihadapi oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Sebuah penelitian baru menunjukkan, sekitar satu dari tiga anak di Texas yang menjalani penampisan kolesterol memiliki kolesterol yang tinggi. Padahal usia mereka baru berkisar 9-11 tahun.
Dengan angka kolesterol yang tinggi, anak-anak berisiko lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Thomas Seery, kardiolog anak di Texas Children Hospital dan asisten profesor kedokteran anak di Baylor College of Medicine mengatakan, anak obesitas lebih mungkin untuk mengalami kadar kolesterol yang tidak normal. Namun persentase permasalahan kolesterol pada anak-anak dengan berat badan normal juga tidak sedikit.
"Faktanya 35 persen anak-anak yang tidak obesitas pun memiliki permasalahan pada kadar kolesterol mereka," ujarnya.
Ia menekankan, dokter anak dan orangtua perlu mengajarkan kebiasaan sehat pada anak, seperti makan dengan benar dan olahraga teratur. Jika tidak, mereka cenderung menderita permasalahan kesehatan seperti penyakit jantung atau stroke.
Seery menjelaskan, penyakit kardiovaskular pada anak-anak jarang terjadi, namun aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) sudah dapat dimulai sejak usia anak-anak. "Semakin baik mereka diajarkan saat ini, semakin baik kesehatan mereka di kemudian hari," tandasnya.
Studi sebelumnya mengindikasikan, sebanyak 70 persen anak-anak dengan kadar kolesterol tinggi tetap dengan kondisi yang sama setelah mereka remaja dan dewasa.
"Kadar kolesterol Anda di usia sembilan tahun merupakan cerminan kadar tersebut di usia 40-an dan 50-an," ujar Patricia Vuguin, pakar endokrin anak di Cohen Children's Medical Center di New Hyde Park.
Studi baru menemukan, anak usia sekolah yang menghabiskan dua jam atau lebih menonton televisi atau layar komputer setiap hari lebih mungkin untuk makan junk food. Keadaan itu juga meningkatkan risiko mereka untuk mengalami penyakit kardiovaskular.