Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2014, 13:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 
KOMPAS.com - Hepatitis atau peradangan hati memiliki banyak penyebab, yang paling umum adalah karena virus, baik tipe A, B, C, D, dan E. Namun ternyata hepatitis juga dapat disebabkan oleh penyakit lainnya, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
 
Dokter spesialis ilmu penyakit dalam FKUI/RSCM Irsan Hasan mengungkapkan, pasien DBD yang dirawat semakin lama banyak yang menunjukkan tanda-tanda penyakit hepatitis. Ini karena kadar SGOT/SGTT atau enzim dalam hatinya terganggu.
 
"Makanya sekarang kalau ada pasien DBD sebaiknya dilakukan cek darah untuk mengetahui kadar enzim hatinya. Kalau kadarnya naik, berarti ada gangguan di hatinya," kata konsultan gastroenterohepatologi ini beberapa waktu lalu.
 
Jika diketahui ada gejala gangguan hati biasanya akan terjadi peradangan pada organ tersebut. Itulah kenapa gangguan hati pada pasien DBD disebut-sebut dapat menyebabkan hepatitis.
 
Kecenderungan kondisi ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1990-an, hubungan DBD dengan hepatitis tidak banyak terjadi. Namun kini, semakin banyak saja pasien yang menderita kondisi ini.
 
"Bahkan hampir semuanya. Sayangnya belum diketahui kenapa kecenderungannya meningkat," imbuh dia.
 
Gangguan hati yang terjadi karena virus demam berdarah lebih karena antibodi (daya tahan tubuh). Jadi ketika menyerang virus, antibodi tidak hanya melawan virus, tapi merusak tubuh penderitanya, termasuk organ hati. Karena itulah pembuluh darah bocor dan pasien shock.
 
Akibat gangguan tersebut kadar SGOT/SGTT mengalami kenaikan. Karenanya ketika demam berdarahnya sudah sembuh, banyak pasien yang belum bisa pulang karena harus menjalani perawatan lanjutan untuk mengobati hepatitisnya. Namun biasanya hepatitis yang terjadi karena demam berdarah bersifat akut dan bisa sembuh dengan jangka waktu yang relatif singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com