Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikembangkan, Terapi Gelombang Kejut untuk Atasi Impotensi

Kompas.com - 16/09/2014, 12:48 WIB


KOMPAS.com -
Sejak diciptakan pada tahun 1998, Viagra telah menjadi penolong bagi para pria yang menderita disfungsi ereksi (DE). Kini muncul generasi terbaru untuk melawan DE, yakni terapi gelombang kejut yang diklaim bisa membebaskan pria dari masalah penis hingga 2 tahun.

Studi sebelumnya menemukan terapi gelombang kejut pada bagian jantung bisa membantu pembentukan pembuluh darah baru. Dokter mengatakan, metode yang sama mungkin juga bisa dipakai mengatasi gangguan ereksi yang disebabkan oleh pembuluh darah yang menyempit.

Dokter akan menggunakan tongkat yang tersambung ke mesin untuk mengirimkan gelombang kejut kecil langsung ke penis. "Energi akan dipancarkan untuk meningkatkan level faktor pertumbuhan sehingga akan memproduksi pembuluh darah baru," kata Vijay Sangar, konsultan urologi di Inggris yang menggunakan terapi ini dalam prakteknya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur

Pembuluh darah baru ini akan mengatasi gangguan sirkulasi darah sehingga langsung mengobati masalah pada sumbernya. Meski pemberian gelombang kejut pada penis terdengar menyakitkan, namun menurut Sangar pasien tidak akan merasakan sakit dan efek sampingnya kecil.

Therapi ED1000 adalah mesin yang diciptakan oleh peneliti Israel. Alat ini sendiri baru tersedia di beberapa negara bagian di Amerika. Meski begitu, para ahli cukup optimis dengan terapi ini.

"Terapi gelombang kejut bekerja baik pada dua pertiga pria yang mengalami DE akibat gangguan pembuluh darah atau diabetes," kata Sangar.

Ia membandingkan efektivitas terapi ini dengan Viagra yang mampu membantu 80 persen kasus. Sementara pemberian pil lain dan injeksi tidak selalu berhasil karena hanya mengatasi gejalanya saja. "Terapi gelombang kejut langsung mengatasi akar masalahnya," kata Sangar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau