Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Laboratorium yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Kompas.com - 11/02/2015, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Saat pemeriksaan kandungan pertama, calon ibu dianjurkan menjalani pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan lab berikut ini harus diserahkan kepada dokter/bidan saat kunjungan berikutnya (kontrol kedua).

1. Pemeriksaan urine lengkap, meliputi kadar gula, protein dan bakteri dalam urine. Utamanya untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi saluran kemih karena penyakit ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, dan kematian janin.

2. Pemeriksaan darah rutin, yaitu:
- TORCH, untuk mendeteksi infeksi toksoplasmosis, other (antara lain sipilis, klamidia, dll), rubella, cytomegalovirus (CMV), dan herpes. Infeksi TORCH dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, bayi kecil, dan kelainan/kecacatan janin.

- Kadar hemoglobin (sel darah merah), untuk mengetahui ada tidaknya anemia. Penyakit ini membuat ibu hamil menjadi mudah lelah dan dapat berbahaya jika terjadi perdarahan saat hamil serta melahirkan.

- Golongan darah dan rehsus (Rh), untuk mendeteksi kalau-kalau ada ketidaksesuaian golongan darah dan rhesus, terutama pada ibu hamil golongan darah O dengan rhesus negatif. Ketidakcocokan dapat menyebabkan gangguan pada bayi, baik berupa bayi kuning hingga kematian akibat anemia janin. Pemeriksaan ini lebih penting bila ibu membutuhkan transfusi darah selama hamil atau saat melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau