Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2015, 09:25 WIB

SENTUL, KOMPAS.com - Kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut akan memengaruhi kualitas hidup di masa depan, karena berpengaruh pada kesehatan umum. Karena itu pencegahan menjadi pesan penting yang disuarakan dalam peringatan Hari Kesehatan Gigi Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Maret.

Menurut Tin Chun Wong, President FDI World Dental Federation, tema Hari Kesehatan Gigi Sedunia tahun ini mengambil tema Smile for Life. "Kalau ada penyakit di gigi dan mulut, kita akan malas tersenyum. Senyum menyiratkan kepercayaan diri dan perasaan senang. Makanya tema ini sangat penting untuk anak-anak, untuk mengajak mereka melakukan pencegahan," katanya dalam acara peringatan Hari Kesehatan Gigi Sedunia di SD Babakan Madang 1, Sentul, Bogor (20/3/15).

Wong menjelaskan, target kampanye kesehatan gigi memang anak-anak karena mereka lebih mudah diajarkan kebiasaan sehat yang diharapkan bisa menjadi kebiasaan seumur hidup.

"Saya berharap anak-anak di seluruh dunia bisa terbebas dari masalah gigi berlubang sehingga mereka bisa mendapat senyum yang cemerlang untuk hari ini dan masa depan," katanya.

Program 21 hari sikat gigi pagi dan malam yang diprakarsai oleh Pepsodent, merujuk pada teori "behaviour change", bahwa 21 hari adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengubah suatu kebiasaan.

Selama 21 hari, anak dibantu oleh guru sebagai kader kesehatan gigi akan dibiasakan melakukan sikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat. Menurut drg.Farichah Hanum, Ketua Pengurus Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), tahun ini program tersebut  dijalankan di 110 cabang PDGI di seluruh Indonesia.

Kegiatan Hari Kesehatan Gigi Dunia, menurut Wong, dilakukan di berbagai negara untuk mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

"Pesan ini berlaku universal, baik di negara maju atau berkembang. Di negara maju memang jumlah orang yang menyikat gigi secara teratur lebih banyak. Tapi untuk negara berkembang, yang terpenting adalah menyebarkan pesan pentingnya menyikat gigi, dari pada tidak menyikat gigi sama sekali," katanya.

Selain menyikat gigi dua kali sehari pada waktu yang tepat, menjaga kesehatan gigi dan mulut juga dilakukan dengan mengurangi asupan makanan mengandung gula, banyak minum air putih, serta memeriksakan gigi secara teratur ke dokter gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau