Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Daerah Terpencil, Masyarakat Sikat Gigi Pakai Ranting Pohon

Kompas.com - 12/06/2015, 15:59 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sikat gigi merupakan alat yang biasa kita gunakan untuk membersihkan gigi. Tapi ternyata tidak bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Di daerah terpencil sekitar Laut Banda dan Sumbawa Utara, Nusa Tenggara Barat, masih ditemukan masyarakat yang menyikat gigi menggunakan ranting pohon.

Hal ini berdasarkan fakta di lapangan yang ditemukan seorang warga Amerika Serikat Shane Granger yang berlayar ke sejumlah pulau terpencil sekitar Laut Banda dan Sumbawa. Shane memang berlayar membawa misi kemanusiaan bersama kapal Sail Vega yang dinahkodai langsung olehnya.

"Bahkan di beberapa daerah ada masyarakat yang tidak mengenal sikat gigi. Saat saya berikan sikat gigi, mereka bertanya-tanya," ujar Shane dalam acara jumpa pers Formula Untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Shane menceritakan, kebanyakan mereka menggunakan ranting pohon kayu manis. Menurut Shane, pengetahuan masyarakat daerah terpencil mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah.

Bagaimana tidak, jangankan dokter gigi, dokter umum saja tidak selalu ada di daerah tersebut. Dari 18 pulau yang rutin dikunjungi Shane dengan kapalnya, hanya ada satu pulau yang terdapat dokter gigi.

Dokter gigi Melanie S Djamil dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti mengungkapkan, pengetahuan masyarakat khususnya di daerah terpencil mengenai kesehatan gigi dan mulut memang masih sangat minim.

Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, masyarakat Maluku dan Nusa Tenggara Barat memiliki permasalahan gigi dan mulut sebesar 27 persen. Bahkan, menurut Melanie, persentasenya diperkirakan lebih banyak dari itu jika seluruh pulau-pulau terpencil di sekitarnya ikut tersurvei.

Mengenai sikat gigi menggunakan ranting pohon, menurut Melanie bisa berdampak buruk jika tidak memperhatikan sisi higienisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com