JAKARTA, KOMPAS.com –Untuk menghasilkan generasi emas di masa mendatang, perlu pesiapan matang saat kehamilan. Hal ini agar tumbuh anak-anak yang sehat dan cerdas.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantoro mengatakan, sering kali orangtua tidak merencanakan kehamilan dengan baik sehingga mengabaikan asupan nutrisi pada awal kehamilan. Padahal, 80 persen pembentukan otak anak ditentukan sejak 1000 hari pertama kehidupan.
"Kita harus berpikir untuk 25 tahun ke depan. Anak saya harus jadi presiden, dokter, insinyur. Bagi calon orang tua ini akan mendorong merencanakan kehamilan dengan benar," kata Anung di Gedung Kemenkes RI, Senin (24/8/2015).
Anung mengungkapkan, sebagian besar wanita baru mengetahui telah hamil ketika usia kandungannya sudah lebih dari satu minggu. Jika asupan makanan kurang baik atau berperilaku tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol, maka kondisi janin akan terpengaruh.
Untuk itu, bagi pasangan suami istri yang berencana memiliki anak setelah menikah, biasakan pola hidup sehat dan konsumsi makanan bernutrisi sebelum diketahui telah positif hamil.
“Kalau tak cepat bertanggung jawab merawat kehamilan dengan sungguh-sungguh, maka kita tak akan menghasilkan keturunan yang maksimal,” jelas Anung.
Anung menegaskan, investasi sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dalam kandungan hingga 3 tahun pertama kehidupan.
Orangtua memiliki kewajiban untuk melindungi tumbuh kembang anak sejak dini. Persiapan kehamilan dengan matang juga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Indonesia.
“Bicara anak saat ini, kita tak hanya bicara yang sudah lahir tapi juga yang kelak akan menjadi generasi pengganti,” kata Anung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.