Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2016, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Polio adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus yang dinamakan poliovirus (PV). PV masuk ke tubuh melalui mulut kemudian mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat, menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Kebanyakan penderita polio tidak merasakan gejala awal apapun. Satu dari seratus penderitanya akan mengalami kelumpuhan sementara atau permanen yang dapat mengancam nyawa.


Gejala
Sekitar 95 persen kasus polio tidak menimbulkan gejala. Para penderitanya memerangi virus tanpa sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Beberapa penderita mengalami gejala seperti flu selama tiga sampai 21 hari setelah terinfeksi. Gejala seperti flu yang dimaksud adalah:
- Demam 38 derajat C atau lebih
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Sakit perut
- Nyeri otot
- Tidak enak badan dan lesu

Biasanya, gejala -gejala ini akan hilang setelah satu minggu. Sekitar satu persen kasus, polio menyerang saraf di tulang belakang dan dasar otak. Inilah yang menyebabkan kelumpuhan yang umumnya terjadi di bagian kaki.

Umumnya, kelumpuhan hanya bersifat sementara. Perlahan-lahan, gerak motorik otot akan pulih dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

Namun, ada juga kelumpuhan yang sifatnya permanen. Jika PV sampai menyerang otot pernapasan, penderitanya bisa mengalami kematian.


Penularan virus
Anda bisa tertular PV jika terpapar oleh kotoran penderita polio, atau lewat percikan ludah saat penderita bersin atau batuk.

Anda juga bisa tertular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran atau percikan ludah yang mengandung PV.

Begitu virus masuk ke dalam mulut Anda, mereka akan berjalan ke tenggorokan, dan turun ke perut. Di perut, virus akan berkembangbiak. Pada beberapa kasus, virus dapat masuk ke aliran darah kemudian menyebar ke sistem saraf.

Virus ditularkan oleh penderita, satu minggu sebelum munculnya gejala sampai beberapa minggu setelah ada gejala yang muncul. Pasien polio tanpa gejala juga bisa menularkan PV.

Ada juga kasus di mana polio ditularkan oleh vaksin polio yang berisi virus hidup. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi. Apalagi, vaksin zaman sekarang berisi virus inaktif atau vaksin polio mati yang berisi virus tidak utuh.


Pengobatan
Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan polio. Pengobatan lebih difokuskan pada penguatan imun secara alami agar tubuh mampu melawan infeksi, support fungsi tubuh dan pencegahan efek negatif jangka panjang.

Pasien mungkin akan dianjurkan istirahat di rumah sakit, diberikan bantuan pernapasan jika diperlukan, dianjurkan olahraga ringan untuk mencegah masalah di otot dan persendian.

Jika Anda mengalami gangguan gerak motorik jangka panjang, berarti Anda memerlukan bantuan dan perawatan lanjutan. Misalnya, fisioterapi, memakai alat bantu untuk gerak tangan (splint), dan penguat serta penyangga untuk membantu tungkai dan persendian yang lemah.

Sedangkan, untuk pencegahan, hindari berdekatan dengan penderita polio dan dapatkan vaksin polio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau